Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
SDM Unggul -- Peran Warga Tentukan Penurunan "Stunting"

Orangtua Dinilai Masih Enggan Bawa Balita ke Posyandu

Foto : ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan

Ilustrasi. Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memberikan vitamin A untuk mencegah tengkes (stunting) di Posyandu Pisang Emas, Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

Lebih lanjut Kusnadi menekankan, tugas Puskesmas dalam menemukan balita stunting di wilayahnya melalui pengukuran menggunakan antropometri di posyandu. Apabila ditemukan anak stunting, maka akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan oleh dokter spesialis anak di rumah sakit. Tujuannya guna memastikan dan mengetahui penyebabnya.

Prevalensi stunting Indonesia pada tahun 2023 hanya menurun 0,1 persen dari tahun 2022. Hal tersebut terungkap berdasarkan SKI 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada akhir April 2024.

Lalu, menurut temuan SKI 2023, prevalensi stunting pada tahun lalu sebesar 21,5 persen. Sedangkan pada tahun 2022 prevalensi stuntingnya 21,6 persen. Apkesmi mengajak seluruh pemangku kebijakan dari pusat sampai daerah untuk menggerakkan masyarakat agar berperan aktif dalam percepatan penurunan stunting.

"Kami juga memohon DPR agar mendorong pemerintah mengeluarkan regulasi tentang pemberdayaan masyarakat agar memiliki gerakan sinergis dalam percepatan penurunan stunting," ucap Kusnadi.

Tim Penggerak
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top