Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Sirkular

Optimalkan Kertas Daur Ulang Jadi Bahan Baku

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penerapan circular economy melalui pemanfaatan produk daur ulang sebagai bahan baku bagi sektor industri. Hal ini sejalan dengan prinsip utamanya, yaitu mengelola sumber daya alam dan lingkungan secara rasional, efisien, bijaksana dan berkelanjutan. Salah satu program yang dijalankan adalah pemanfaatan daur ulang kertas.

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin mencatat kebutuhan kertas daur ulang untuk industri kertas nasional mencapai 8,6 juta ton pada 2018. Pada saat yang sama, laju kebutuhan kertas di pasar global semakin besar hingga 2 persen per tahun sehingga menjadikan sektor industri kertas cukup potensial untuk dikembangkan.

"Sampai saat ini, kertas masih dipercaya sebagai bahan yang paling efektif dan efisien untuk media pengemasan, khususnya kertas industri," ungkap Kepala BPPI Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Selasa (14/7).

Karena itu, dengan keterbatasan pasokan kayu dan semakin tingginya kesadaran dunia terhadap masalah lingkungan, penggunaan kertas daur ulang berkembang pesat pada dekade terakhir ini. Adapaun jenis kertas tertentu yang dapat dijadikan bahan baku di sektor industri, antara lain kertas koran, sack kraft, dan paperboard.

"Pemakaian kertas daur ulang sebagai bahan baku industri kertas juga dipengaruhi oleh harganya yang relatif murah serta adanya dukungan teknologi yang dapat dipakai untuk membuat kertas dengan kualitas yang baik," papar Doddy.

Lebih lanjut, sistem penggunaan kertas bekas dapat melibatkan semua sektor bidang persampahan seperti pengumpul, pengepul, pemulung, pendaur ulang, fasilitas pembuangan hingga konsumen dan produsen. "Penggunaan kertas bekas ini sesuai pola ekonomi sirkular dengan mengubah kembali limbah kertas menjadi bahan baku industri kertas," tuturnya.

Prinsip Utama


Prinsip utama pada ekonomi sirkular ini menekankan pada konsep 5R, yakni reduce, reuse, recycle, recovery dan repair. Guna menurunkan impor kertas bekas dan menanggulangi masalah limbah kemasan karton bekas minuman, sejak 2004, Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) telah bekerja sama dengan produsen kemasan karton minuman TetraPak untuk melakukan kajian dan penelitian dalam upaya menemukan potensi sumber serat baru dari karton bekas minuman (KBM).

Kepala BBPK Bandung Saiful Bahri menyampaikan hasil penelitian membuktikan bahwa kemasan KBM terdiri dari enam lapisan yang meliputi 74 persen serat dengan sisanya berupa 21 persen Low Density Polyethylene dan 5 persen alumunium foil.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top