Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Intensifikasi Pertanian | Tiap Tahun, Sekitar 14 Persen Hasil Produksi Hilang setelah Panen

Optimalkan Alsintan Tekan "Food Loss"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi kerugian terbesar food loss atau susut pangan pasca panen di tengah ancaman ketahanan pangan global.

JAKARTA - Pemerintah terus mendorong penggunaan teknologi berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam mengakselerasi produksi beras nasional. Upaya penerapan teknologi dalam sektor pertanian itu juga dimaksudkan untuk menekan kehilangan hasil pascapanen.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan penggunaan alsintan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi berproduksi. "Kalau menggunakan teknologi, biaya turun 60 persen, produktivitas bisa dua kali lipat naik, losses-nya (kehilangan) 10 persen, dan 10,2 persen kita bisa ambil," ungkap Amran di Jakarta, Selasa (12/3).

Pada panen raya yang sudah mulai berlangsung di berbagai wilayah, Amran mengungkapkan pihaknya terus menggiatkan penggunaan alsintan. Salah satunya untuk menekan kehilangan hasil (food losses) saat panen.

"Kehilangan hasil saat panen bisa sangat besar bila tidak ditangani dengan baik," ujarnya.

Terdapat beberapa tahapan pascapanen, mulai dari pemanenan, perontokan, pengangkutan, pengeringan, penggilingan, penyimpanan, dan pemasaran. Titik kehilangan hasil terjadi pada tahapan pemanenan, penumpukan sementara panenan padi, dan perontokan untuk menghasilkan gabah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top