Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Malaysia

Oposisi Kekurangan Suara untuk Depak PM

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Muhyiddin, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil PM Malaysia, muncul jadi PM Malaysia yang baru setelah mendapat dukungan dari sejumlah partai termasuk partai yang kalah dalam pemilu 2018 lalu. Manuver politik Muhyiddin disebut-sebut Mahathir sebagai sebuah pengkhianatan.

Beberapa jam setelah pelantikan Muhyiddin, Mahathir mengajukan mosi tak percaya di parlemen dan bertikai dengan PM baru yang mengklaim ia didukung oleh mayoritas anggota parlemen. Mahathir sejak itu kian amarah dan mengatakan harapannya pada media massa lokal bahwa pemerintahan Malaysia saat ini hanya akan memerintah hingga pemilu Malaysia berikutnya.

Krisis Ekonomi Baru

Pemerintahan Mahathir runtuh salah satunya akibat kisruh apakah ia akan menepati janjinya saat kampanye pemilu 2018 untuk menyerahkan kekuasaan pada Anwar Ibrahim. Sementara itu Anwar pada pekan lalu menyatakan Mahathir bukan lagi anggota koalisi oposisi dan klaim Anwar itu ditampik oleh Mahathir. "Ia (Anwar) selalu meminta saya segera menyingkir," kata Mahathir.

Dalam sesi wawancara dengan Bloomberg, Mahathir juga menyatakan rasa pesimistisnya bahwa pemerintahan Malaysia saat ini bisa pulih dengan cepat dari krisis keuangannya akibat mewabahnya virus korona. "Ini bukanlah waktu yang tepat bagi mengambil alih pemerintahan. Negeri kita belum pernah mengalami krisis ini sebelumnya," ucap Mahathir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top