Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Oleh-oleh Cantik dari Kampung Naga Tasik

Foto : foto-foto: koran jakarta/teguh rahardjo
A   A   A   Pengaturan Font

Kolam Ikan, Pertanian Organik, dan Kerajinan Tangan

Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga. Di sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah terasering penduduk kampung, dan di sebelah utara dan timur dibatasi oleh Sungai Ciwulan, yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut. Pintu masuk ke kampung tersebut melalui timur atau arah sungai. Pintu masuk ditandai dengan sebuah patung kujang raksasa. Dari patung raksasa kemudian pengunjung harus meniti ratusan anak tangga dari plesteran semen untuk menuju kampung adat.

Mata pencaharian utama masyarakat Kampung Naga adalah bertani, tetapi inipun dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Dan para warga memerlukan mata pencaharian lain sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan mereka.

Masyarakat Kampung Naga telah mengetahui bahwa penggunaan pupuk anorganik dan organik dapat meningkatkan produksi tanaman. Tetapi tidak semua masyarakat menggunakan pupuk anorganik dengan alasan sulit untuk membawa pupuk anorganik ke lokasi pertanaman serta sebagian besar masyarakat menganggap penggunaan pupuk anorganik dapat merusak lingkungan.

Selain itu pasca panen pun mereka masih menggunakan cara tradisional. Mereka menggunakan lesung atau lumpang. Justru ternyata penyusutan hasil lebih sedikit dan rasa nasi lebih enak. Pengunjung juga dapat menikmati beras organik buatan warga setempat. Mereka menjualnya dalam bungkusan ukuran satu kilogram. Banyak pengunjung yang membelinya untuk oleh-oleh.


Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top