Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Olahraga Terbukti Meningkatkan Efektivitas Vaksinasi Covid-19

Foto : Freepik

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian yang diterbitkan di British Journal of Sports Medicine baru-baru ini mengungkapkan vaksinasi virus corona atau SARS-CoV-2 bekerja paling baik pada orang yang teratur berolahraga. Mereka bahkan memiliki kemungkinan 25 persen lebih kecil untuk di rawat di rumah sakit ketika terkena Covid-19, dibandingkan mereka yang sama-sama menerima suntikan vaksin tapi tidak rutin berolahraga.

Hasil penelitian yang dicatat dalam jurnal bertajuk Association between regular physical activity and the protective effect of vaccination against SARS-CoV-2 in a South African case-control study itu sekaligus menambah bukti yang berkembang bahwa vaksinasi yang dibarengi aktivitas fisik harian adalah hal terpenting yang dapat dilakukan untuk mencegah gejala Covid-19 yang parah.

Untuk mencapai kesimpulan ini, para peneliti di Johannesburg mengumpulkan catatan anonim dari hampir 200 ribu pria dan wanita dari perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Afrika Selatan, Discovery Health and Vitality. Berbagai data yang diamati mencakup informasi tentang vaksinasi orang, gejala Covid-19 yang dialami, dan kebiasaan olahraga yang dicatat perusahaan asuransi kesehatan tersebut.

Ratusan ribu responden kemudian dibagi menjadi kelompok aktivitas fisik rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan durasi olahraga mereka. Para peneliti kemudian membandingkan kelompok responden yang divaksinasi dan tidak divaksinasi.

Hasilnya, terdapat perbedaan yang signifikan di antara mereka yang berolahraga dengan yang tidak, dalam kelompok yang mendapatkan vaksinasi penuh sekalipun.

Merangkum laporan The Washington Post, orang yang divaksinasi dan rutin berolahraga setidaknya selama 150 menit seminggu, memiliki potensi tiga kali lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit selama infeksi Covid-19 dibandingkan mereka yang divaksinasi tetapi tidak banyak bergerak.

Walau aktivitas fisik yang tinggi dikaitkan dengan efektivitas vaksin yang lebih tinggi, mereka yang hanya sedikit berolahraga atau sekitar satu jam per minggu dan telah menerima vaksinasi Covid-19, 1,4 kali lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit daripada kelompok yang tidak banyak bergerak. Artinya, vaksin mereka sekitar 12 persen lebih efektif daripada orang yang tidak berolahraga.

Atas dasar itu, Jon Patricios, seorang profesor kedokteran klinis dan ilmu kesehatan di University of Witwatersrand di Johannesburg-Braamfontein, Afrika Selatan yang mengawasi studi itu lantas mengimbau mereka yang kesulitan berolahraga untuk berjalan kaki setidaknya 10 menit demi meningkatkan efektivitas vaksinasi mereka daripada tidak sama sekali.

Namun, walaupun studi itu meneliti sampel individu yang besar dan hampir semuanya memiliki data aktivitas fisik yang diukur secara langsung. Hasil studi terbatas pada orang dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi daripada populasi umum di Afrika Selatan. Karenanya, hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh penduduk negara itu.

Bagaimana aktivitas fisik dapat meningkatkan respons vaksin juga masih belum jelas. Tetapi Patricios mencurigai sistem kekebalan tubuh yang kuat dari para olahragawan mendorong pembentukan lebih banyak batalyon antibodi Covid-19 setelah setiap vaksinasi. Gaya hidup juga dapat memengaruhi respons, termasuk pola makan dan pendapatan mereka.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top