Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

OJK Lampung Upayakan Sektor Keuangan Tetap Stabil

Foto : Istimewa

OJK Lampung

A   A   A   Pengaturan Font

BANDARLAMPUNG- Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung terus berupaya menjaga sektor jasa keuangan tetap stabil dan berkontribusi dalam mendorong pemulihan ekonomi.

"Meski di tengah pandemi COVID-19, sektor jasa keuangan menunjukkan perkembangan positif. Inii patut mendapat apresiasi di tengah situasi yang sulit," kata Kepala OJK Provinsi Lampung Bambang Hermanto, di Bandarlampung, Jumat.

Berdasarkan data realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Provinsi Lampung pada triwulan I-2021 tercatat penempatan dana pemerintah di bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Kemudian diteruskan menjadi penyaluran kredit dalam rangka PEN di wilayah Provinsi Lampung yang telah mencapai Rp10,48 triliun dengan jumlah debitur 274.447 debitur atau meningkat hampir dua kali lipat dari posisi Desember 2020 yang tercatat sebesar Rp5,40 triliun dengan 133.738 debitur.

"Sedangkan total restrukturisasi kredit telah diberikan kepada 73.797 debitur dengan nominal mencapai Rp6,65 triliun atau 18,54 persen dari keseluruhan kredit yang diberikan," kata dia

Ia mengatakan dengan rincian sebesar Rp6,24 triliun (71.897 debitur) dilakukan oleh bank umum/bank umum syariah dan sebesar Rp407,64 miliar (1.900 debitur) dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat/Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Di sisi lain, kebijakan relaksasi lanjutan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional berupa pemberian pelonggaran ketentuan prudential penurunan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang dikaitkan dengan Loan to Value (LTV) Ratio dan profil risiko serta BMPK sebagai upaya menurunkan beban cost of regulation, turut memberikan keleluasaan bagi calon debitur di daerah untuk memperoleh kredit kendaraan bermotor, perumahan dan sektor jasa kesehatan.

"Terlebih saat ini suku bunga kredit perbankan juga menunjukkan tren menurun sehingga semakin mendorong akses pembiayaan modal kerja dan investasi menjadi lebih murah dan menarik untuk dunia usaha," ujar Bambang.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top