![OJK Awasi Risiko Default Korporasi](https://koran-jakarta.com/images/article/phppijg4__resized.jpg)
OJK Awasi Risiko "Default" Korporasi
![OJK Awasi Risiko Default Korporasi](https://koran-jakarta.com/images/article/phppijg4__resized.jpg)
Saat ini, kata Heru, OJK tengah mengawasi dampak perang dagang dan perlambatan perekonomian dunia terhadap kinerja masing-masing bank di Indonesia. Menurut dia, berdasarkan penilaian terhadap risiko kredit perbankan secara keseluruhan atau industri, belum terlihat dampak perang dagang yang signifikan terhadap kinerja masing-masing industri perbankan.
Heru juga belum melihat dampaknya terhadap rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL). "Selama ini, saya lihat tidak terlalu mengganggu kinerja bank secara umum," ujar dia.
Dia masih mempercayai kemampuan industri perbankan domestik untuk merestrukturisasi kredit, jika kredit itu masuk kategori NPL. "Kredit-kredit seperti itu pasti akan direstrukturisasi. Tidak harus otomatis jadi macet. Ada proses restrukturisasi. Kalau itu jadi lancar kembali karena prosesnya bener dan tidak akan ganggu NPL," ujar dia.
Pernyataan Heru tersebut menanggapi informasi dari pasar keuangan internasional bahwa anak usaha Duniatex, Delta Dunia Sandang Tekstil, dikabarkan gagal membayar kewajiban instrumen pembiayaan.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) merupakan salah satu kreditur dari Duniatex. Kredit BNI yang disalurkan kepada anak usaha Duniatex itu sebesar 459 miliar rupiah, dengan komposisi kredit sindikasi 301 miliar rupiah dan kredit bilateral sebesar 158 miliar rupiah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya