
Obat Benadryl Ditarik dari Pasar AS, Diduga Sebabkan Keracunan Anak
Obat jenis antihistamin Benadryl.
Foto: PeopleJAKARTA - Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat mengumumkan sebanyak ribuan botol Benadryl, obat jenis antihistamin ditarik dari pasar karena adanya risiko yang menyebabkan keracunan anak.
Penarikan kembali Benadryl Liquid Elixir botol 100 ml dengan nomor pada label X003VRIGUL dengan alasan kemasan yang digunakan berisiko meracuni anak.
"Benadryl mengandung diphenhydramine yang harus dikemas dalam kemasan yang aman untuk anak-anak sesuai dengan Undang-Undang Pencegahan Racun,” ujar pengumuman Komisi Keamanan Produk Konsumen AS melansir People, Jumat (21/3).
Seorang juru bicara perusahaan Kenvue, perusahaan induk Benadryl, mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki persoalan ini karena produk yang ditarik dari pasaran.
"Kami sangat memperhatikan kualitas, pengemasan, dan keamanan produk kami, dan selalu menyarankan agar obat-obatan dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Kami sedang menyelidiki masalah ini karena lot Benadryl Liquid Elixir yang ditarik tidak diizinkan untuk dijual di Amerika Serikat.”
Pernyataan tersebut pun berlanjut dan menyebut bahwa produk dengan kemasan 100 ml merupakan produk yang diproduksi di Kanada untuk konsumen Kanada serta telah memenuhi aturan pengemasan badan kesehatan setempat.
Namun diduga produk ini dialihkan dari Kanada dan dijual secara tidak seharusnya di AS oleh penjual daring pihak ketiga yang tidak resmi.
“Konsumen yang telah membeli produk ini dari Amazon harus mematuhi rincian penarikan kembali, yang dapat ditemukan di situs web Komisi Keamanan Produk Konsumen.
”Pernyataan tersebut menyimpulkan bahwa penarikan tidak memengaruhi produk Benadryl lain yang dijual di AS atau Kanada dan aman jika dikonsumsi sesuai petunjuk pada label produk.
Konsumen yang telah membeli produk ini dari Amazon harus mematuhi rincian penarikan kembali.
Sebagaimana dijelaskan oleh Perpustakaan Kedokteran Nasional , difenhidramin, bahan aktif dalam Benadryl, “adalah antihistamin generasi pertama yang digunakan dalam berbagai kondisi untuk mengobati dan mencegah distonia, insomnia, pruritus, urtikaria, vertigo, dan mabuk perjalanan.
Overdosis dapat menyebabkan "keracunan parah", dengan gejala yang dapat mencakup aritmia jantung, kerusakan jaringan otot akibat racun, delirium, halusinasi, penglihatan kabur, retensi urin, dan kejang.
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Genjot Transisi Energi dan Ekonomi Hijau, Satgas Baru Diharapkan Jadi Game Changer
- 3 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 4 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 5 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
Berita Terkini
-
Program Tiga Pilar Mantap, Bank Mandiri Taspen Libatkan 380 ribu-an Nasabah
-
Polresta Bandara Soetta Mengoprasikan 350 Kamera Pengawas saat Mudik Lebaran
-
Anggota DPRA Tersangka Penampar Anak SD di Aceh Barat Tidak Ditahan
-
PT HK Siap Mengoperasikan secara Fungsional Tiga Ruas Tol Trans Sumatera
-
Alcaraz Tersingkir dari Miami Open, Dikalahkan Veteran Belgia Goffin