Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

NTT Jadi Daerah Tanggap Darurat Bencana

Foto : ANTARA/KORNELIS KAHA

KUMPULKAN PUING KAPAL I Sejumlah nelayan mengumpulkan puing-puing kapal motor yang hancur akibat siklon tropis Seroja di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tenau, Kota Kupang, NTT, Kamis (8/4). Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan NTT menyebutkan 16 kapal rusak berat dengan perkiraan kerugian mencapai 4,8 miliar rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, menetapkan status tanggap darurat atas bencana angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang yang melanda NTT dalam sepekan terakhir.

Penetapan itu diteken Viktor melalui Surat Keputusan Nomor 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021, dan berlaku hingga 5 Mei 2021. Penetapan itu diumumkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, melalui pers rilis, Kamis (8/4).

"Penetapan keputusan ini diambil berdasarkan dampak dari siklon tropis Seroja di Kota Kupang dan 21 kabupaten dalam wilayah NTT sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021. Dengan adanya penetapan keputusan tanggap darurat ini diharapkan mampu mempercepat penanganan bencana di wilayah NTT," kata Raditya.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun hingga Rabu malam (7/4), jumlah korban meninggal terus bertambah, sejumlah daerah juga dilaporkan terisolasi akibat sulitnya mengakses lokasi.

Total korban jiwa di beberapa kabupaten dan kota terdampak tercatat berjumlah 138 jiwa. Rinciannya, 67 orang meninggal dunia di Kabupaten Flores Timur, 32 orang di Lembata, Alor 25 orang, Kota Kupang satu orang, Malaka empat orang, Sabu Raijua dua orang, Ende satu orang, Kabupaten Kupang lima orang, Ngada satu orang.

Selain itu, BNPB mencatat sebanyak 61 orang hilang dan masih dalam pencarian. Jumlah tersebut tersebar di berbagai wilayah, antara lain Flores timur enam orang, Alor 20 orang, Kabupaten Lembata 35 orang.

Pencarian korban hilang di sejumlah daerah juga masih terkendala oleh akses. Raditya mengaku pihaknya kesulitan memindahkan alat berat seperti ekskavator dan dump truck yang digunakan untuk mengangkut batu-batu berukuran besar.

"Sementara itu, kerugian material di sektor perumahan berjumlah 1.114 unit dengan rincian rusak berat 688 unit, rusak sedang 272 dan rusak ringan 154," kata dia.

Kirim Bantuan

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengirimkan 3.572 paket sembako untuk korban bencana alam di NTT. Ribuan paket itu dikirimkan melalui KRI 354 Oswald Siahaan.

Komandan Lantamal VII, Laksamana Pertama TNI IG. Kompiang Aribawa, mengatakan bantuan tersebut sudah tiba di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, pada Kamis (8/4).

"Bantuan kontak dari Bapak Presiden ada sekitar 3.572 paket bahan kontak," kata Aribawa dalam sebuah rekaman video, Kamis (8/4).

Bantuan sembako itu langsung diserahkan ke Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, untuk disalurkan ke daerah-daerah yang terdampak bencana siklus badai tropis Seroja.

Selain bantuan dari Jokowi, KRI Oswald Siahaan juga membawakan bantuan sembako dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) sekitar 3.000 paket. Selain itu ada juga bantuan dari TNI AL Koarmada II sebanyak 2.700 paket. n jon/ruf/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara, Muhamad Ma'rup, Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top