Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lingkungan Hidup | Norwegia Akan Belajar tentang Perhutanan Sosial

Norwegia Apresiasi Kemajuan Pelaksanaan Perubahan Iklim

Foto : ISTIMEWA

SANTRI WIRAUSAHA | Delegasi Parlemen Norwegia yang dipimpin Barth Eide, mendengarkan penjelasan petugas pemadam kebakaran saat mengunjungi 10 Hutan Desa Desa Betang Pisisir Padang Tikar, Kalimantan Barat, Minggu (23/9). Barth memberi kesan positif terhadap upaya dan kebijakan Indonesia dalam penanganan perubahan iklim, perhutanan sosial, penanganan kebakaran hutan dan lahan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Delegasi Norwegia memberi kesan sangat positif terhadap upaya dan kebijakan pemerintah Indonesia dalam penanganan perubahan iklim, perhutanan sosial, penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), dan pengelolaan sawit berkelanjutan.

Kesan positif juga diungkapkan delegasi Norwegia dengan keseriusan pemerintah, masyarakat setempat, LSM, perusahaan wasta untuk memperbaiki sistem, meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta melakukan corrective actions.

Mantan Menteri Luar Negeri Norwegia, yang kini Anggota Parlemen, Barth Eide, menyatakan dalam banyak hal, apa yang terjadi di Indonesia adalah bahwa pemerintah memimpin dan memobilisasi dukungan industri, komunitas, masyarakat sipil dan akademisi untuk menemukan solusi dan inovasi baru guna menghadapi tantangan menyeimbangkan pertumbuhan dan masalah lingkungan.

"Sebagai mitra Indonesia di bidang iklim dan hutan, kami bangga bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan," ujar Barth, yang juga Ketua delegasi, pada acara makan malam bersama Gubernur Kalimantan Barat, Minggu (23/9).

Selama dua hari, Sabtu-Minggu, delegasi Parlemen Norwegia melihat langsung ke lapangan yakni ke Hutan Desa Betang Pisisir Padang Tikar untuk meninjau 10 Hutan Desa yang telah memperoleh izin definitif Perhutanan Sosial dengan skema Hutan Desa.

Di lokasi Hutan Desa seluas 76.370 hektare (Hutan Lindung 69,299 ha, Hutan Produksi Terbatas 1,985 ha dan Hutan Produksi Konversi 5,086 ha), rombongan melihat dan berdialog langsung dengan masyarakat pengelola Hutan Desa terkait praktik peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan Jasa Lingkungan seperti budi daya kepiting mangrove, pengolahan arang dari batok kelapa dan perlebahan madu.

Hutan Sosial

Dalam kunjungan ke Hutan Desa ini, Espen Barth Eide, memberikan apresiasi terkait pelaksanaan program Perhutanan Sosial. "Kami di sini berkunjung untuk belajar reformasi Indonesia yang cukup ambisius dan cara dalam mencapai pengelolaan hutan lestari dan mengurangi deforestasi. Bagi kami, kunjungan ini penting bagi Komite karena dengan melihat dan mendengar langsung cerita reformasi dari pemerintah dan rakyat Indonesia sehingga kami akan lebih mampu memahami konteks melindungi hutan," katanya.

Sementara itu, Menteri LHK, Siti Nurbaya, mengatakan dalam rangka kerja sama internasional dalam beberapa waktu ini pihaknya menerima kunjungan sejumlah negara. Selain Parlemen Norwegia, minggu ini juga ada kunjungan dari Parlemen Uni Eropa serta Menteri Lingkungan Republik Demokratik Kongo. sur/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top