Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan The Fed - Pandangan Para Pejabat The Fed Mulai Bergeser pada Mei lalu

Normalisasi Moneter Tak Berlanjut

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyalemen mengubah arah kebijakan moneter menjadi melonggar dari rencana awal untuk melanjutkan nomalisasi atau penguatan bunga acuan secara bertahap.

Indikasi tersebut terlihat dari laporan The Fed yang disampaikan Senat AS, Jumat pekan lalu waktu setempat atau Sabtu (6/7) WIB. Dalam laporan itu disebutkan ketidakpastian ekonomi global dan domestik telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Karena itu, bank sentral akan bertindak sewajarnya untuk mempertahankan ekspansi ekonomi.

"Sejak awal Mei, tenor informasi yang masuk tentang aktivitas ekonomi, secara seimbang, telah menjadi sedikit lebih suram, dan ketidakpastian tentang prospek ekonomi telah meningkat. Indikator pertumbuhan dari seluruh dunia telah mengecewakan, meningkatkan kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global," menurut laporan tersebut.

Laporan tersebut muncul beberapa hari sebelum Gubernur The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan bersaksi tentang Laporan Kebijakan Moneter Setengah Tahunan di hadapan Komite Senat bidang Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan pada Rabu (11/7) dan Kamis (12/7).

Seperti diketahui, The Fed sejak Desember mempertahankan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) stabil di kisaran 2,25-2,5 persen. Bank sentral telah berjanji sikap sabar atau dovish terkait penyesuaian suku bunga acuan sejak Januari.

Dalam laporan The Fed ke Senat, Powell mengatakan setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Juni lalu, The Fed akan bertindak sewajarnya untuk mempertahankan ekspansi. Laporan itu menambahkan para peserta FOMC selama pertemuan Juni lalu umumnya merevisi penilaian masing-masing untuk menurunkan arah suku bunga di masa depan.

Laporan itu muncul pada hari yang sama ketika Departemen Tenaga Kerja AS merilis data ketenagakerjaan Juni, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS menambahkan 224.000 pekerjaan, lebih tinggi dari yang diperkirakan, dan bahwa tingkat pengangguran naik tipis menjadi 3,7 persen dari terendah setengah abad 3,6 persen.

Kabarnya, data pekerjaan, yang rebound dari kenaikan 72.000 pekerjaan pada Mei lalu, diyakini dapat mengurangi kasus penurunan suku bunga The Fed bulan ini ketika bank sentral mengadakan pertemuan kebijakan lagi pada 30-31 Juli.

Desakan Pemerintah

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump kembali mendesak The Fed menurunkan FFR. Trump beralasan penurunan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian.

Dalam komentar yang dibuat kepada wartawan di luar Gedung Putih, Trump juga menggembar-gemborkan tingkat pengangguran yang rendah di negara itu sebesar 3,7 persen dan 224.000 pekerjaan ditambahkan bulan lalu. Trump telah berulang kali menentang bank sentral menaikkan suku bunga dan terhadap Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang dinominasikan Trump, khususnya.

Pejabat Fed, pada gilirannya, berpendapat kenaikan suku bunga tahun lalu adalah tindakan pencegahan yang tepat terhadap inflasi atau gelembung sektor keuangan. Namun, sentimen para pejabat The Fed mulai bergeser pada Mei lalu, di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan Trump mulai merusak sentimen ekonomi, investasi bisnis, dan pertumbuhan.

Pejabat-pejabat Fed siap untuk memotong suku bunga sebanyak setengah poin persentase pada akhir tahun.mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top