Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Pertanian - Penyerap Gabah Terbesar Hasil Panen Pedagang, sementara Bulog di Bawah 5%

Bapanas Harus Segera Tetapkan HPP

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Agar harga gabah tidak terlampau tinggi begitu juga harga beras di konsumen, pemerintah harus menetapkan harga tertinggi ceiling price untuk beras.

JAKARTA - Pegiat pertanian meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) tidak menunda-nunda penetapan harga pembelian pemerintah (HPP). Sebab, dengan menunda penetapan HPP sama saja dengan menunda penyelesaian masalah harga.

"Segeralah Bapanas tetapkan HPP sesuai usulan SPI 5.600 rupiah per kilogram (kg) karena biaya produksi 5.050 rupiah per kg," tegas Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih, di Jakarta, Senin (13/3).

Agar harga gabah tidak terlampau tinggi dan harga beras jangan sampai terlalu tinggi di konsumen, lanjutnya, pemerintah juga harus menetapkan harga tertinggi ceiling price untuk beras. "Jadi, pemerintah harus tentukan juga berapa harga beras premium, medium, dan biasa," paparnya.

Sebelumnya pada 22 Februari lalu, Bapanas menerbitkan surat edaran yang merupakan hasil kesepakatan dengan perusahaan penggilingan besar dan kecil. Surat edaran itu menetapkan batas bawah dan batas atas HPP. Akibat surat itu, harga gabah jatuh sejatuh-jatuhnya di bawah 4.000 rupiah per kg. Pekan lalu, Bapanas mencabut surat edaran. Efeknya, dalam sepekan ini harga gabah naik sampai 5.600 rupiah bahkan kemarin mencapai 6.500 rupiah.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, mengatakan komponen biaya produksi terus naik sehingga menggerus margin/ keuntungan petani.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top