Ninja Xpress Fokus pada Model Bisnis yang Berkelanjutan
Head of Public Relation Ninja Xpress, Ribka Pratiwi sedang memaparkan transformasi perusahaan yang akan fokus pada model bisnis Business-to-business-restock (B2BR) di Jakarta pada hari Rabu (30/10). Langkah ini bertujuan untuk mendukung para pelaku bisnis ritel atau korporasi dalam mencapai tujuan bisnis masing-masing.
JAKARTA - Merayakan 9 tahun perjalanan memajukan industri logistik tanah air, Ninja Xpress melakukan Rekalibrasi. Langkah bisnis ini dilakukan sebagai upaya transformasi perusahaan yang akan fokus pada model bisnis Business-to-business-restock (B2BR) dengan tujuan untuk mendukung para pelaku bisnis ritel atau korporasi dalam mencapai tujuan bisnis masing-masing.
Dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif salah satunya layanan Ninja Business to Business Restock (B2BR) yang di didukung oleh ekosistem logistik yang terintegrasi, Ninja Xpress berupaya untuk memberi dampak yang jauh lebih besar bagisupply chain managementIndonesia. Selain itu juga menghadirkan berbagai pilihan pengiriman yang dibutuhkan oleh korporasi.
Chief Marketing Officer Ninja XpressAndi Djoewarsa, menjelaskan aelama sembilan tahun terakhir, Ninja Xpress selalu beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Melalui semangat Rekalibrasi, perusahaan memfokuskan kembali pada model bisnis untuk lebih mendukung korporasi secara berkelanjutan dengan tetap berfokus pada semangat yang sama yakni selalu siap membantu sampai di tujuan.
"Dengan ekosistem logistik yang telah berdiri sejak 2015, kami tidak hanya memperhatikan volume pengiriman, tetapi juga ingin memberi nilai lebih yang mendukung pertumbuhan bisnis seluruh shipper kami," ujar dia melalui keterangan tertulis pada hari Rabu (30/10).
Dalam semangat Rekalibrasi, Ninja Xpress beradaptasi dan mentransformasi bisnisnya agar tetap relevan dengan kebutuhan beragam kebutuhan. Memanfaatkan ekosistem logistik yang sudah terbangun, Ninja Xpress memperkuat fasilitasnya dengan meluncurkan beberapa layanan baru pada tahun 2024.
"Layanan baru Ninja International Deliveries dan Ninja B2BR dihadirkan dengan tujuan untuk memperkokoh pondasi bisnis guna melayani kebutuhan platform dan korporasi, serta memastikan setiap layanan berdampak signifikan bagi keberlanjutan dan profitabilitas Ninja Xpress dan para shipper," ujar dia.
Layanan Ninja B2BR sendiri dirancang khusus untuk mengoptimalkan manajemen rantai pasok atausupply chainbagi korporasi, terutama pelaku bisnis ritel. Melalui Ninja B2BR, Ninja Xpress menawarkan solusi logistik terintegrasi yang mencakup manajemen pergudangan, pengiriman, serta layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap shipper.
Model bisnis B2B ini memberi fleksibilitas bagi mitra usaha untuk mengelola operasi logistik secara praktis dan ekonomis sesuai skala bisnis mereka, Salah satu korporasi Ninja Xpress yang akan memanfaatkan layanan Ninja B2BR adalah brand kecantikan Larissa Aesthetic Center asal Yogyakarta, yang telah berdiri lebih dari 40 tahun dan memiliki lebih dari 50 cabang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Sales & Marketing Manager Larissa,Dionisius Simanjuntak menjelaskan bahwa tantangan utama yang dihadapi merek produk kecantikan Larissa dengan banyaknya cabang di seluruh Indonesia adalah memastikan pengiriman produk tepat waktu dan kualitasnya tetap terjaga. Jika stabilitas suhu selama pengiriman tidak terjamin, kualitas produk dapat menurun dan memungkinkan produk dikembalikan, yang tentu berdampak pada bisnisnya.
"Untuk mengatasi ini, Larissa bekerja sama dengan Ninja Xpress melalui layanan Ninja B2BR yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian proses pengiriman secara menyeluruh. Dengan Ninja B2BR, kami dapat melacak pengiriman dari setiap cabang hingga sampai ke konsumen tanpa biaya tambahan, yang selain praktis, juga mendukung efisiensi biaya operasional pengiriman kami," ujarnya di Jakarta pada Rabu (30/10).
Shipper lain, Love Bonito, merek fesyen wanita global dengan kehadiran di berbagai negara termasuk Indonesia, juga memanfaatkan layanan Ninja B2BR untuk mendukung manajemen rantai pasok produk fashion mereka.
Operations and Place Manager Love Bonito untuk Indonesia & MalaysiaGracio, menekankan bahwa kebutuhan mereka tidak hanya pada pengiriman tetapi juga pada manajemen rantai pasok yang profesional. Kemudahan integrasi sistem Ninja Xpress telah mempercepat prosessupply chaindan secara signifikan mengurangi beban operasional.
"Dengan diskon hingga 45 persen dan tingkat ketepatan waktu di atas 95 persen, Ninja Xpress mendukung keberlanjutan bisnis Love Bonito sekaligus menjaga kepuasan pelanggan," ujarnya.
Selain Larissa dan Love Bonito, beberapa Shipper Ninja Xpress lainnya yang bergerak di bidang kecantikan juga menggunakan Ninja B2BR seperti RAENA Beauty, PT. Mutiara Berlian Solo, dan Collagen Roove. Selain itu ada beberapa shipper dari industri food and beverages juga puas menggunakan layanan Ninja B2BR yaitu Bluder Cokro, Kartika Sari, dan minuman Dirnosaurus.
Adanya transformasi dalam semangat Rekalibrasi ini bukan sesuatu yang tiba-tiba, sejak pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2015, Ninja Xpress telah konsisten beradaptasi dan berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan pasar. Melalui kolaborasi dengan berbagai marketplace di Indonesia, Ninja Xpress terus memperluas jangkauan layanan dan inovasi digital, hingga berhasil menjangkau 100 persen wilayah Indonesia pada tahun 2018.
Pada tahun 2022, Ninja Xpress meluncurkan berbagai edukasi bisnis inovatif seperti blog.ninjaxpress.cohingga riset Suara UKM negeri yaitu riset yang dilakukan bersama pihak ketiga, mencaritrendyang sedang terjadi di industri sebagai bahan pelajaran bagi ritel maupun UMKM, dan bekerja sama untuk menyediakan layanan terbaik untuk UKM.
Selain itu, sejak Januari hingga Agustus 2024, Ninja Xpress telah mengantarkan lebih dari 54 juta paket, dengan dukungan lebih dari 27.000 Ninjasyang tersebar di seluruh Indonesia. Ninja Xpress juga terus memperkuat kolaborasinya dengan pemerintah, termasuk menjadi mitra resmi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat dalam mendukung program "Jabar Juara" serta Rumah UMKM Jabar.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya