Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Mesopotamia

“Niniwe", Kota Megah Peninggalan Bangsa Asyur

Foto : afp/ Ludovic MARIN
A   A   A   Pengaturan Font

Sanherib, raja Asyur yang paling terkenal, terkait erat dengan kota ini karena ia menjadikannya ibu kota Kekaisaran Neo-Asyur. Sarjana modern juga percaya bahwa dia mungkin yang membangun Taman Gantung di Niniwe yang kemudian dianggap milik dari Kerajaan Babilonia.

Niniwe disebutkan dalam alkitab, terutama dalam Kitab Yunus, yang dikaitkan dengan dosa dan kejahatan. Namun, sebelum kejatuhannya, Niniwe adalah pusat kota terbesar di dunia, dihiasi dengan taman, patung, taman, dan kebun binatang serta dianggap sebagai pusat kebudayaan yang hebat.

Meskipun wilayah tersebut telah dihuni sejak zaman Neolitikum dan peradaban didirikan oleh 6000 SM, orang pertama yang diketahui tinggal di sana adalah suku Hatti. Orang-orang ini, yang membangun ibu kota besar mereka di Hattusa, kemungkinan besar membangun kota pertama Niniwe walaupun sebutannya saat itu tidak diketahui.

Kota awal ini dibangun di atas garis patahan dan akibatnya mengalami kerusakan akibat sejumlah gempa bumi. Penggalian arkeologi telah mengungkap sejumlah kota yang naik dan turun di situs tersebut.

Bangsa Akkadia kemudian merebut wilayah tersebut pada masa pemerintahan raja pertama mereka, Sargon Agung (2334-2279 SM), yang menaklukkan seluruh Mesopotamia serta wilayah Anatolia seperti Kilikia. Gempa bumi pada tahun 2260 SM menghancurkan kuil pertama Ishtar di Niniwe, kemungkinan dibangun oleh Sargon Agung, yang dibangun kembali oleh Raja Akkadia, Manishtusu (memerintah 2270-2255 SM) yang juga menambah luas kota tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top