Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Sejarah Mesopotamia

“Niniwe", Kota Megah Peninggalan Bangsa Asyur

Foto : afp/ Ludovic MARIN
A   A   A   Pengaturan Font

Bangsa Asyur mendirikan dan membangun Kota Niniwe dalam dua periode berbeda. Kota megah ini terkenal dengan sebutan "istana tanpa saingan" yang besar dan megah, sebelum runtuh oleh sekutu.

Bangsa Asyur mendirikan dan membangun Kota Niniwe dalam dua periode berbeda. Kota megah ini terkenal dengan sebutan "istana tanpa saingan" yang besar dan megah, sebelum runtuh oleh sekutu.

Niniwe atau Niniveh yang kini berada di Mosul, Irak, adalah salah satu kota tertua dan terbesar di zaman kuno. Awalnya dikenal sebagai Ninua, sebuah pusat perdagangan yang kemudian menjadi salah satu kota terbesar dan paling makmur di zaman kuno.

Kota Niniwe sangat dihargai oleh para penulis zaman dahulu. Apalagi wilayah yang telah dihuni sejak 6000 SM, pada 3000 SM, telah menjadi pusat keagamaan penting untuk pemujaan Dewi Ishtar.

LamanWorld Historymenyebut nama Niniwe masih diperdebatkan, tetapi kemungkinan besar berkaitan dengan awalan Nin atau Nina yang sering muncul dalam nama dewa (Ninhursag, Ninurta, dan banyak lainnya) dan bisa berarti "Rumah Dewi" namun secara khusus berarti "Rumah dari Ishtar", sebuah kota yang dikaitkan dengan dewi itu sejak awal.

Wilayah ini berada langsung di bawah kekuasaan Asyur pada masa pemerintahan Shamashi Adad I (memerintah 1813-1791 SM). Namun periode waktu paling berkembang sepenuhnya berada pada masa Kekaisaran Neo-Asyur (912-612 SM) oleh Sanherib yang memerintah 705-681 SM.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top