Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Komoditas Kelautan

Nilai Tambah Ekspor Harus Optimal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan ekspor komoditas sektor kelautan dan perikanan seharusnya dapat lebih dioptimalkan baik dari segi volume maupun nilai tambahnya.

"Jika melihat sebagian besar komoditas perikanan, justru volume yang dihasilkan belum optimal. Padahal, kita tahu potensi kita cukup besar, namun ternyata produktivitas komoditas ekspor kita belum seperti yang kita harapkan bersama," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, di Jakarta, Kamis (27/12).

Yugi mengungkapkan volume ekspor di sektor kelautan dan perikanan masih didominasi oleh rumput laut yang mencapai 175 ribu ton dengan nilai 241 juta dollar AS. Selain itu, ujar dia, potensi perikanan nasional harusnya bisa lebih banyak berkontribusi terhadap kinerja ekspor nasional.

"Kami dari dunia usaha akan lebih mendorong lebih banyak ekspor sektor perikanan, baik perikanan tangkap hingga budidaya. Kita juga sangat berharap agar kebijakan yang ada bisa mendukung upaya ini dan target ekspor yang dicanangkan pemerintah bisa terealisasi," kata Yugi.

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan ekspor hasil perikanan Januari-Oktober 2018 sebanyak 915 ribu ton, naik jika dibandingkan periode yang sama 2017 sebesar 862 ribu ton. Sedangkan dari sisi nilai, Januari-Oktober 2018 mencapai 3,99 miliar dollar AS, naik jika dibandingkan periode sama 2017 yang mencapai 3,61 miliar dollar AS.

Dikabarkan, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) memprediksi pasar seafood dunia pada 2024 mencapai 240 juta ton. Dari jumlah itu, 160 juta ton di antaranya adalah dari perikanan budidaya.

Kebijakan Pemerintah

Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat Kelautan dan Perikanan Kadin, Rokhmin Dahuri, menjelaskan dunia usaha berharap kebijakan pemerintah tidak berubah-ubah karena mempunyai efek berganda yang signifikan terhadap sektor ekonomi lainnya.

Rokhmin meminta pemerintah mendorong kemajuan ekonomi terfokus pada pertumbuhan dan ekspor. Dia juga berharap tahun depan kebijakan pemerintah lebih mengutamakan pendekatan konsep membangun pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta fokus pada peningkatan nilai dan volume ekspor.

"Sekarang dengan pertumbuhan lima persen, misalnya, sejauh mana pertumbuhan itu berdampak terhadap kesejahteraan nelayan, masyarakat pesisir serta keberlangsungan usaha perikanan dan kelautan," kata dia.

Menurut Rokhmin, di masa mendatang masih banyak hal yang harus diperhatikan. Kondisi sekarang ini, tidak hanya pelaku usahanya saja tapi nelayan sekalipun masih menemui banyak tantangan yang dihadapi.Ant/WP

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top