Rabu, 12 Feb 2025, 08:25 WIB

Nilai Perdagangan Bursa Karbon Capai Rp62,93 Miliar

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai perdagangan bursa karbon mencapai 62,93 miliar rupiah sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 31 Janu­ari 2025. Tercatat, 107 pengguna jasa mendapatkan izin de­ngan total volume sebesar 1.181.255 tCO2e.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan De­rivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyampai­kan rincian volume transaksi menunjukkan 12,22 persen di pasar reguler, 62,14 persen di pasar negosiasi, 25,40 persen di pasar lelang, dan 0,24 persen di marketplace.

“Potensi bursa karbon masih sangat besar mempertim­bangkan terdapat 4.154 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan,” ujarnya dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Indus­tri Jasa Keuangan (PITJK) 2025 di Jakarta, Selasa (11/2).

Dalam upaya untuk lebih berkontribusi mengatasi per­ubahan iklim global, Inarno mengatakan bursa karbon kini membuka perdagangan luar negeri sejak 20 Januari 2025, dengan realisasi volume transaksi hingga 31 Januari 2025 sebesar 49.815 tCO2e dan nilai transaksi mencapai 4,02 mi­liar rupiah.

Selain bursa karbon, Inarno juga melaporkan perkem­bangan pasar modal Indonesia. Penghimpunan dana di pasar modal pada 2024 melampaui target di atas 200 triliun rupiah, yaitu mencapai 259,24 triliun rupiah dari 199 pena­waran umum yang secara nominal didominasi oleh pena­waran umum sektor keuangan (36 persen).

Selanjutnya, per 31 Januari 2025 tercatat nilai penawar­an umum mencapai 1,10 triliun rupiah melalui dua pena­waran umum berkelanjutan. Sementara itu, masih terdapat 116 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai in­dikatif sebesar 40,84 triliun rupiah.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: