Neraca Perdagangan RI Surplus 23 Bulan secara Beruntun
Foto : Antara
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Selain itu, transaksi perdagangan RI dengan Australia juga mengalami defisit 515 juta dollar AS dengan komoditas penyumbang defisit yang utama adalah bahan bakar mineral dan serealia.
Kemudian, perdagangan Indonesia dan Argentina juga terjadi defisit 261,6 juta dollar AS dengan komoditas serealia.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Maret 2022 masih mengalami surplus 9,33 miliar dollar AS. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode sama pada 2021 yang angkanya surplus 5,52 miliar dollar AS dan pada 2020 yang angkanya surplus 2,54 miliar dollar AS.
Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya