Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Nenek Korban Penembakan Prancis Memohon Agar Kerusuhan Diakhiri

Foto : RT/AFP/Christophe Simon

Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi anti huru hara CRS di Porte d'Aix di Marseille, Prancis, 30 Juni 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Nenek seorang remaja Prancis-Aljazair yang dibunuh oleh polisi, Nahel (17), memohon kepada para perusuh untuk menghentikan aksi penjarahan dan perusakan.

"Saya katakan kepada orang-orang yang memecahkan barang-barang: berhenti. Jangan pecahkan jendela, jangan hancurkan sekolah, jangan hancurkan bus. Hentikan, ada ibu-ibu di bus, ada ibu-ibu yang berjalan di luar," kata Nadia, nenek Nahel, dalam sebuah wawancara telepon dengan BFMTV yang dikutip RT pada Minggu (2/7).

Nadia mengutuk para perusuh karena menggunakan kematian cucunya sebagai "alasan" untuk melanggar hukum. Ia mengatakan polisi yang menembak cucunya akan berhadapan dengan hokum.

Prancis telah dicengkeram aksi protes kekerasan dan kerusuhan sejak Selasa, setelah polisi di pinggiran kota Paris Nanterre menembak dan membunuh seorang anak laki-laki Perancis-Aljazair berusia 17 tahun yang diidentifikasi sebagai Nahel M. Saat itu Nahel menolak untuk patuh di sebuah halte.

Terlepas dari kenyataan bahwa petugas yang menembak Nahel telah ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan, insiden tersebut memicu gelombang kekerasan yang telah menyebar ke Belgia dan Swiss.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top