Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Negara-negara Teluk Harus Melakukan Perubahan Total untuk Mencapai Tujuan Iklim

Foto : istimewa

Kesenjangan besar antara tujuan iklim negara-negara Teluk dan ketergantungan pada bahan bakar fosil kemungkinan akan mengemuka pada KTT COP28.

A   A   A   Pengaturan Font

DUBAI - Di Dubai, membiarkan mesin pendingin udara atauAir Conditioner (AC) Anda menyala sepanjang waktu adalah hal yang lumrah, meskipun Anda bepergian selama berminggu-minggu. Qatar memiliki jalur jogging luar ruangan ber-AC terbesar di dunia. Di seluruh Uni Emirat Arab, harga air sangat murah sehingga beberapa orang mandi hanya untuk mendengarkan suara pancuran.

Dikutip dari The Straits Times, negara-negara monarki yang membentuk Dewan Kerja Sama Teluk atauGulf Cooperation Council (GCC), seperti Arab Saudi, Kuwait,Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Bahrain dan Oman, membangun kota mereka di atas wilayah yang panas dan gersang, termasuk gurun pasir terbesar di dunia. Pada bulan-bulan musim panas, suhu mencapai 50 derajat Celcius, yang berkontribusi terhadap tingkat penggunaan energi per kapita tertinggi di dunia: Qatar menempati urutan pertama, Bahrain keempat, UEA kelima, dan Arab Saudi ke-14. Jejak tersebut akan bertambah seiring dengan bertambahnya populasi negara-negara GCC, termasuk pekerja asing, dari 59 juta saat ini menjadi sekitar 84 juta pada tahun 2100.

Pertambahan penduduk merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di wilayah yang telah lama bergantung pada minyak milik negara sebagai sumber pendapatan. Namun untuk mengakomodasi hal-hal tersebut sambil memenuhi tujuan iklim yang telah ditetapkan, negara-negara Teluk harus melakukan penyesuaian besar. Pemerintah dan perusahaan perlu meningkatkan kapasitas energi terbarukan secara signifikan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Lingkungan harus disesuaikan agar dapat menampung lebih banyak orang dan suhu panas yang lebih tinggi, tanpa meningkatkan emisi atau meninggalkan masyarakat miskin. Rata-rata penduduk harus menyesuaikan diri dengan harga energi yang lebih tinggi dan, untuk pertama kalinya, konsumsi yang lebih rendah.

Semua hal ini tidak perlu terjadi dalam semalam: UEA dan Oman telah berkomitmen untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2050, dan Bahrain, Kuwait, dan Arab Saudi pada tahun 2060 (Qatar tidak memiliki tujuan net-zero).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top