Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah I Rakyat Miskin Paling Dulu Jadi Korban jika Terjadi Krisis

Negara-negara Berkembang Terancam Jatuh dalam Krisis karena Utang

Foto : ISTIMEWA

INDERMIT GILL Kepala Ekonom dan Wakil Presiden Senior Grup Bank Dunia - Tingkat utang yang sangat tinggi dan suku bunga yang tinggi telah menempatkan banyak negara di jalur menuju krisis.

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Atmajaya, YB Suhartoko, menyoroti penarikan utang baru yang dilakukan pemerintah.

Menurut Suhartoko, jika untuk memperkuat devisa, menunjukkan ada potensi pelemahan mata uang domestik. "Jika untuk keperluan yang lain terutama untuk tujuan produktif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perlu dipikirkan manajemen utang ke depannya," ucapnya.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, mengatakan pemerintah sampai 12 Desember 2023 sudah menarik utang 345 triliun rupiah untuk membiayai rencana defisit APBN 2023 sebesar 598 triliun rupiah.

UU APBN secara eksplisit menyatakan rakyat (DPR) memberi wewenang kepada pemerintah menarik utang hanya sebesar untuk membiayai defisit anggaran. Dengan kata lain, pemerintah tidak boleh menarik utang lebih besar dari defisit anggaran. Maka dinamakan utang pembiayaan anggaran.

Karena itu, menarik utang 345 triliun rupiah untuk membiayai defisit anggaran 35 triliun rupiah sangat tidak masuk akal dan melanggar UU APBN.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top