Negara Barat Serukan Pembebasan Jurnalis Roman Protasevich
Presiden Belarus, Alexander Lukashenko
MINSK - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, akan berpidato di hadapan parlemen pada Rabu (26/5) waktu setempat, untuk menjelaskan insiden pencegatan sebuah pesawat komersial sipil untuk menahan seorang jurnalis oposisi yang jadi penumpang pesawat itu.
Rencana Presiden Lukashenko diutarakan setelah ia mendapat tekanan internasional serta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar pertemuan khusus yang tertutup untuk membahas insiden ini.
Pada Minggu (23/5) lalu, pemerintah Belarus memerintahkan pesawat Boeing 737-8AS milik maskapai Ryanair dengan nomor penerbangan FR4978 untuk mengubah rute penerbangan dari Athena (Yunani) ke Vilnius (Lithuania) dan mendarat di Bandara Internasional Minsk dengan alasan adanya bom dalam pesawat itu.
Saat pesawat mendarat di Minsk, aparat keamanan lalu menangkap jurnalis oposisi bernama Roman Protasevich dan pacarnya yang bernama Sofia Sapega, dimana keduanya adalah penumpang di pesawat itu.
Atas insiden itu, sejumlah negara Barat terutama negara-negara anggota Uni Eropa (UE) mengecamnya dan mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap pemerintah Belarus. Sebelum sanksi diberikan, para pemimpin negara Barat meminta agar Protasevich, 26 tahun, segera dibebaskan, sementara UE melarang semua pesawatnya melintasi wilayah udara Belarus.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya