Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Nasionalisme Vaksin

Foto : ANTARA/ HO-Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid

Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir usai mengadakan koordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/9/2020).

A   A   A   Pengaturan Font

Jika kita memiliki vaksin yang efektif, kita juga harus menggunakannya secara efektif. Cara terbaik adalah memvaksinasi beberapa orang di semua negara, bukan semua orang di beberapa negara.

Pandemi Covid-19 hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Pertambahan kasus baru tiap hari sangat fluktuatif meski secara garis besar menunjukkan tren yang selalu meningkat. Sampai 27 Oktober malam, angka positif Covid-19 di seluruh dunia mendekati 44 juta jiwa, 1,163 juta jiwa di antaranya meninggal dunia. Untuk nasional, jumlah kasus ada 396 ribu dan yang meninggal dunia 13.512 jiwa.

Lantas pertanyaannya, bagaimana cara dunia menghentikan penyebaran virus SARS Cov-2 yang terus menyerang penduduk bumi yang tak kenal henti ini? Banyak yang berpendapat, satu-satunya cara hanya dengan vaksin.

Namun sampai hari ini, belum ada vaksin yang benar-benar siap digunakan untuk meredam penyebaran Covid-19. Berbagai lembaga dan beberapa negara berlomba menciptakan vaksin yang sangat diharapkan penduduk dunia ini, tetapi prosesnya masih panjang untuk diandalkan sebagai penangkal Covid-19.

Lihat saja, dua perusahaan asal AS, Johnson & Johnson dan Eli Lilly and Company, untuk sementara menghentikan uji coba vaksin dengan alasan berbeda. Johnson & Johnson menghentikan uji coba karena salah satu pesertanya mengalami sakit. Sedangkan Eli Lilly and Company karena masalah keamanan. Apalagi kabar terbaru di Brasil, seorang sukarelawan dalam uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Astra Zaneca dan Universitas Oxford telah meninggal dunia.

Indonesia bergerak cepat dalam pengadaan vaksin. Selain mengembangkan vaksin sendiri, pemerintah telah melakukan finalisasi pembelian vaksin dari tiga perusahaan penghasil vaksin, yaitu Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac walaupun ketiga vaksin tersebut belum melewati uji klinis fase 3.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top