NASA Perkenalkan Baju Antariksa Terbaru untuk Pendaratan di Bulan

HOUSTON - Baju antariksa berwarna putih dan gembung yang dikenakan oleh Neil Armstrong dan sesama astronot Apollo setengah abad yang lalu, kini sudah ketinggalan zaman. Oleh karenanya NASA memperkenalkan haute couture untuk misi ke Bulan terbaru yang lebih pas dan cocok untuk pria dan perempuan.

Pada Rabu (15/3), pihak National Aeronautics and Space Administration (NASA) pun meluncurkan prototipe pertama untuk pakaian antariksa generasi baru yang dirancang khusus dirancang dan dilengkapi dengan aksesori untuk astronot pertama yang diperkirakan akan kembali ke permukaan Bulan dalam beberapa tahun mendatang.

Baju antariksa terbaru itu diperagakan di Johnson Space Center di Houston selama acara yang diselenggarakan untuk media dan siswa oleh Axiom Space, perusahaan yang berbasis di Texas yang dikontrak oleh NASA untuk membuat pakaian untuk Artemis, penerus program Bulan, Apollo.

Misi Artemis I, peluncuran perdana roket generasi baru NASA yang kuat dan pesawat ruang angkasa Orion yang baru dibangun pada uji terbang tanpa awak mengelilingi Bulan dan kembali out-and-back), berhasil diselesaikan pada Desember lalu.

NASA dan Badan Antariksa Kanada berencana untuk mengumumkan pada 3 April empat astronot yang dipilih untuk terbang pada awal tahun depan di Artemis II, misi out-and-back lainnya.

Penerbangan itu, jika berhasil, akan membuka jalan bagi ekspedisi astronot Artemis III yang direncanakan ke permukaan Bulan di akhir dekade ini. Misi ini pun akan menjadi yang pertama mengirim seorang perempuan untuk berjalan di Bulan.

NASA berjanji bahwa misi Artemis selanjutnya akan mencakup orang kulit berwarna pertama di Bulan.

Program tersebut, dinamai dari saudara kembar Apollo dari mitologi Yunani, pada akhirnya ditujukan untuk membangun pangkalan di Bulan yang berkelanjutan sebagai batu loncatan untuk penjelajahan manusia di Mars di masa depan.

"Pakaian luar angkasa baru ini akan membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk mengeksplorasi dan melakukan sains di Bulan daripada sebelumnya," ungkap kepala NASA, Bill Nelson.

Ada 12 astronot NASA yang mendarat di Bulan selama total enam misi Apollo dari tahun 1969 hingga 1972 dan semuanya adalah orang kulit putih.

Pakaian yang dikenakan ke Bulan oleh astronot Artemis akan terlihat sangat berbeda dari pakaian antariksa yang besar dahulu kala.

Diberi nama oleh Axiom sebagai "Axiom Extravehicular Mobility Unit" atau disingkat AxEMU, setelan baru ini lebih ramping dan fleksibel daripada perlengkapan Apollo lama, dengan jangkauan gerak yang lebih besar dan variabilitas dalam ukuran dan kesesuaian. Pakaian ini pun dirancang agar sesuai dengan berbagai calon pemakai, menampung setidaknya 90 persen populasi pria dan perempuan Amerika Serikat, kata NASA.

Setelan tersebut juga akan menggabungkan kemajuan dalam sistem pendukung kehidupan, pakaian bertekanan dan avionik. Namun, fitur pada setelan itu tetap menjadi rahasia dagang yang dijaga ketat.

Axiom mengklaim bahwa pakaian yang akan dikenakan di kutub selatan Bulan oleh astronot akan berwarna putih karena itu adalah warna terbaik untuk memantulkan sinar matahari di permukaan Bulan dan melindungi pemakainya dari panas yang ekstrem.

Axiom mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan desainer kostum Ester Marquis dari film serial petualangan di Bulan For All Mankind yang tayang di Apple TV+, untuk membuat lapisan sampul khusus menggunakan logo dan warna merek Axiom.

Axiom yang berbasis di Houston bukan satu-satunya label desainer yang akan dikenakan astronot Artemis di tahun-tahun mendatang. NASA kabarnya juga telah mengontrak Collins Aerospace dari Charlotte, North Carolina, untuk bersaing membuat pakaian antariksa masa depan yang akan dikenakan di Bulan dan selama perjalanan luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional. ST/I-1