NASA Meluncurkan Misi ke Saturnus untuk Memahami Awal Kehidupan
Penampakan bulan raksasa Saturnus, Titan.
"Kami ingin tahu apakah jenis bahan kimia yang penting untuk sistem pra-biokimia awal di Bumi terjadi di Titan," jelas Melissa Trainer, seorang ilmuwan planet dan ahli astrobiologi yang berspesialisasi dalam Titan, sekaligus salah satu wakil peneliti utama untuk misi Dragonfly.
Dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2027 dan tiba pada tahun 2034, Dragonfly akan menjelajahi berbagai lingkungan Titan untuk mengambil sampel selama misi dasar yang berdurasi 2,7 tahun. Titan sendiri lebih besar dari planet Merkurius dan merupakan bulan terbesar kedua di tata surya kita. Ia memiliki lautan air cair di bawah permukaan, danau metana dan sungai di permukaan, bahkan awan dan hujan metana. Saat mengorbit Saturnus, Titan berjarak sekitar 1,4 miliar kilometer dari Matahari, sekitar 10 kali lebih jauh dari Bumi. Karena jaraknya yang sangat jauh dari Matahari, suhu permukaannya sekitar minus 179 Celcius.
Sebagai informasi, Dragonfly sendiri adalah misi keempat dalam program New Frontiers NASA, yang dirancang untuk menyelesaikan penyelidikan sains planet yang terfokus dan menggunakan pendekatan manajemen yang inovatif juga efisien. Tujuan utama program itu adalah untuk menjawab pertanyaan sains yang unik dalam eksplorasi tata surya. Adapun strategi New Frontiers mencakup penjelajahan tata surya dengan misi pesawat ruang angkasa kelas menengah, yang bertugas melakukan investigasi sains tingkat tinggi demi menambah pemahaman manusia tentang tata surya.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya