Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Misi Luar Angkasa

NASA Akhiri Misi Wahana Heli Mars "Ingenuity"

Foto : AFP/JPL/Caltech/NASA

Wahana helikopter Mars, Ingenuity, milik NASA 

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Wahana helikopter Ingenuity Mars milik NASA, yang membuat sejarah dengan mencapai penerbangan bertenaga pertama di dunia lain, secara resmi mengakhiri misinya setelah hampir tiga tahun beroperasi.

"Misi ini diakhiri setelah mengalami kerusakan rotor pada perjalanan terakhirnya," kata NASA pada Kamis (25/1).

Wahana heli seukuran kotak tisu itu yang menumpang ke Planet Merah di bawah perut wahana penjelajah Perseverance itu, pertama kali lepas landas dari permukaan pada 19 April 2021.

Awalnya dimaksudkan hanya untuk membuktikan penerbangan mungkin dilakukan di atmosfer Mars yang sangat tipis melalui lima uji coba, namun Ingenuity kemudian bertahan dan bisa melakukan sebanyak 72 kali penerbangan, bahkan mencatat lebih dari dua jam waktu penerbangan dalam lompatan singkat.

"Ingenuity benar-benar menghancurkan paradigma eksplorasi kita, memperkenalkan dimensi baru mobilitas udara," ucap Lori Glaze, direktur Divisi Ilmu Planet NASA mengatakan kepada wartawan pada Kamis.

Misinya berkembang menjadi pengintai udara untuk membantu wahana rekannya yang beroda dalam mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba dari miliaran tahun yang lalu ketika Mars jauh lebih basah dan lebih hangat dibandingkan saat ini.

Umur panjang Ingenuity melampaui semua ekspektasi, menantang tantangan termasuk badai debu, medan berbahaya, sensor mati, dan kondisi dingin. Wahana ini dirancang untuk beroperasi pada musim semi, sistem pemanas bertenaga surya tidak dapat menyala sepanjang malam di musim dingin, yang menyebabkan komputer penerbangan terhenti dan memaksa para insinyur untuk merancang protokol baru.

"Sungguh pahit rasanya saya harus mengumumkan bahwa wahana heli Ingenuity kini telah melakukan penerbangan terakhirnya di Mars," kata administrator NASA Bill Nelson dalam pesan video. "Seperti Wright bersaudara dengan apa yang mereka lakukan di Bumi pada awal abad lalu, Ingenuity telah membuka jalan bagi penerbangan masa depan di tata surya kita, dan memimpin jalan bagi misi manusia yang lebih cerdas dan aman ke Mars dan sekitarnya," imbuh Nelson.

Kerusakan Bilah Rotor

Meskipun Ingenuity masih tetap tegak dan berkomunikasi dengan kendali misi, gambar dari penerbangan terakhirnya pada 18 Januari menunjukkan satu atau lebih bilah rotornya mengalami kerusakan saat mendarat, yang berarti helikopter tersebut tidak mampu terbang lagi.

"Gambar yang menunjukkan kerusakan pada baling-baling tiba beberapa hari kemudian. Penyebab putusnya komunikasi dan orientasi helikopter pada saat mendarat masih diselidiki," demikian pernyataan NASA.

Bilah yang patah tampaknya bertabrakan dengan permukaan Mars saat mendarat, kata manajer proyek Ingenuity di Laboratorium Propulsi Jet NASA, Teddy Tzanetos, kepada wartawan, seraya mengatakan bahwa pembelajaran dari Ingenuity akan menginformasikan penerbangan di Mars di masa depan.

Setelah Ingenuity, NASA akan mengirimkan wahana serupa yang diberi nama Dragonfly, sebuah wahana helikopter bertenaga nuklir seukuran mobil yang rencananya akan dikirim NASA ke permukaan Titan, bulan terbesar Saturnus, pada 2028. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top