Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Skandal 1MDB

Najib Kembali Dihadapkan ke Meja Hijau

Foto : AFP/Mohd RASFAN

Najib Razak

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, pada Rabu (8/8) ini kembali dihadapkan ke pengadilan. Otoritas Malaysia pada Selasa (7/8) menyatakan bahwa Najib akan kembali dikenai tuntutan baru yaitu pelanggaran undang-undang antipencucian uang yang terkait dengan skandal kasus megakorupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Dihadirkannya kembali Najib dalam sidang pengadilan terjadi setelah kemarin ia dipanggil Komisi Antikorupsi Malaysia. Saat berada kantor Komisi Antikorupsi, Najib menjalani pemeriksaan selama 45 menit. Tak lama setelah Najib meninggalkan kantor Komisi Antikorupsi, dinas antikorupsi mengatakan bahwa Najib akan dikenai tuntutan pelanggaran pencucian uang.

"Ia dituntut dalam kasus yang berkaitan dengan SRC International (bekas anak perusahaan 1MDB)," demikian pernyataan Komisi Antikorupsi Malaysia. "Besok ia dikenai 3 tuntutan baru," demikian dilaporkan kantor berita Bernama.

Persidangan terhadap Najib ini terjadi setelah sebelumnya pada bulan lalu ia juga dihadirkan ke meja hijau atas tuntutan penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan, serta telah menerima aliran uang dari SRC sebanyak 10,3 juta dollar AS ke rekening pribadinya. Najib, 65 tahun, masih bisa menghirup udara bebas setelah ia membayar uang jaminan.

Atas semua tuntutan itu, Najib hingga kini menyatakan dirinya tak bersalah.

Selain menjerat Najib, skandal 1MDB juga melibatkan keluarga Najib serta para kroni-kroninya. Mereka diduga telah menggelapkan uang yang cukup banyak yang dipergunakan untuk memberli barang seni bernilai tinggi serta real estate mewah.

Saat dilakukan penggeledahan ke sejumlah properti keluarga Najib, pihak Komisi Antikorupsi Malaysia menyita sejumlah uang, perhiasan, dan tas tangan mewah yang totalnya bernilai sampai 273 juta dollar AS.

Skandal korupsi ini jadi biang keladi kejatuhan koalisi Najib saat pemilihan umum lalu. Najib dikalahkan oleh pemimpin oposisi reformis yang juga politisi kawakan mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, 93 tahun.

PM Mahathir membuka kembali kasus korupsi 1MDB dan mencekal Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, agar tak kabur ke luar negeri.

Skandal 1MDB ini saat ini disidik oleh 6 negara termasuk Singapura, Swiss, dan Amerika Serikat. Kementerian Kehakiman AS memberikan estimasi bahwa sebanyak 4,5 miliar dollar AS telah disalahgunakan dari 1MDB oleh pejabat tinggi Malaysia dan mitra-mitra mereka.

Tibanya Kapal Mewah

Pada bagian lain diwartakan bahwa kapal yacht mewah yang terkait skandal 1MDB telah tiba di Port Klang, Malaysia, pada Selasa. Kapal yacht Equanimity diduga milik Jho Low, pakar keuangan internasional yang berperan penting dalam skandal 1MDB.

Kapal bernilai 250 juta dollar AS ini pada Februari lalu disita oleh otoritas di Indonesia saat berada di perairan Bali atas permintaan dari Kementerian Kehakiman AS.

Low diduga telah menggunakan uang 1MDB yang ditilep untuk membeli yacht mewah. Saat ini keberadaan Low alias Low Taek Jho masih belum diketahui, namun otoritas Malaysia menginginkan agar Low kembali ke Malaysia.

AFP/SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top