Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Malaysia I Esok Najib Razak Menghadap Komisi Antikorupsi

Najib Bantah Tuduhan Korupsi

Foto : AFP/STR

Pulang Kampung l Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak (tengah), berjabat tangan dengan pendukungnya saat pembukaan kantor cabang UMNO di kampung halaman Najib di Pekan, Pahang, Minggu (20/5). Dalam pidatonya, Najib membantah telah mencuri uang rakyat dan meminta partai UMNO terus berjuang setelah kekalahan dalam pemilu 9 Mei lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Mantan PM Malaysia, Najib Razak, pada Minggu (20/5) kembali membantah bahwa dirinya telah terlibat korupsi. Bantahan Najib itu dilontarkan karena esok ia harus menghadap KPK.

PEKAN - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, pada Minggu (20/5) membantah bahwa dirinya telah mencuri uang rakyat dan mengeluhkan perlakukan yang diterimanya sejak kejatuhannya akibat kalah dalam pemilihan umum.

Dalam kesempatan yang sama, Najib pun menyerukan pada partai politik pendukungnya, United Malays National Organisation (UMNO), agar berjuang terus setelah kekalahan dalam pemilu 9 Mei oleh koalisi oposisi yang saat ini lebih fokus untuk melakukan tuntutan terhadapnya.

"Saya tak mencuri uang rakyat. Ada banyak tudingan dan saya jadi targetnya karena saya mantan PM dan ketua partai," kata Najib. "Saya telah menyerahkan kekuasaan secara ikhlas. Namun saat saya telah melakukannya, saya justru mendapat perlakukan tak layak," keluh Najib, 64 tahun, saat menghadiri upacara pembukaan kantor cabang UMNO

Pernyataan Najib itu dilontarkan saat ia berkunjung ke wilayah daerah pemilihan di kampung halamannya yaitu Pekan di Negara Bagian Pahang, yang ia wakili selama beberapa dekade. Kunjungan ke Pekan dilakukan Najib sebelum ia memenuhi panggilan Komisi Antikorupsi Malaysia pada Selasa (22/5) esok.

Mantan PM Malaysia ini sebelumnya dicekal agar tak meninggalkan Malaysia setelah pemerintahan yang baru menyelidiki tudingan bahwa ia telah menerima uang negara yang dikelola 1MDB, berkonspirasi dalam tindak penipuan dan pencucian uang.

Sebelumnya pada pekan lalu, polisi telah menyita sejumlah uang, perhiasan, dan barang-barang mewah saat melakukan penggerebekan ke kediaman dan sejumlah properti milik Najib Razak. Dalam pembelaannya, Najib menyatakan bahwa uang, perhiasan, dan barang-barang mewah itu pemberian dari rekan-rekannya serta donasi bagi kampanye pemilu.

Bantahan yang dikemukakan Najib walau ada banyak barang bukti dalam beberapa tahun belakangan bahwa ia, keluarganya dan para kroninya menjarah BUMN lembaga keuangan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang didirikan Najib.

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (AS) bahkan telah menuntut agar pemerintah Malaysia menyita sejumlah properti senilai 1,7 miliar dollar AS yang dicuri dari 1MDB.

Perdana Menteri Malaysia saat ini, Mahathir Mohamad, pekan lalu menyatakan akan menggiring Najib ke meja hijau. Mahathir ingin mendapat jawaban atas raibnya dana miliaran dollar AS dari 1MDB.

Perlindungan Polisi

Pada bagian lain juru bicara Najib pada Minggu juga telah mengeluarkan pernyataan bahwa Najib Razak mengkhawatirkan keselamatan dirinya dan meminta agar polisi memberikan perlindungan terhadapnya.

Najib telah mengajukan sebuah laporan polisi yang meminta perlindungan untuk dirinya dan keluarganya karena mereka mengkhawatirkan keselamatan diri mereka setelah pemilu silam," kata juru bicara Najib pada kantor berita Bernama.

Sementara itu surat kabar Malay Mail menulis bahwa Najib sudah mengajukan perlindungan polisi karena ada ancaman yang amat jelas kepadanya.

Ant/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara, AFP

Komentar

Komentar
()

Top