Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

NAFC, Ajang Kolaborasi dan Sinergi untuk Penguatan Strategi Anti-Fraud di Indonesia

Foto : istimewa

Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi Machmudin

A   A   A   Pengaturan Font

Kembalinya perhelatan National Anti Fraud Conference (NAFC) selalu menarik antusiasme para praktisi, akademisi maupun pegiat antifraud dari beragam latar belakang. Tidak kurang dari 240 peserta telah hadir dalam gelaran NAFC edisi ke-14 yang mengangkat tema "Sareundeuk Saigel Sabobot Sapihanean : Babarengan Nyanghareupan Fraud" di Bandung Kota, Jawa Barat, Kamis (5/9).

BANDUNG - Kembalinya perhelatan National Anti Fraud Conference (NAFC) selalu menarik antusiasme para praktisi, akademisi maupun pegiat antifraud dari beragam latar belakang. Tidak kurang dari 240 peserta telah hadir dalam gelaran NAFC edisi ke-14 yang mengangkat tema "Sareundeuk Saigel Sabobot Sapihanean : Babarengan Nyanghareupan Fraud" di Bandung Kota, Jawa Barat, Kamis (5/9).

Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi Machmudin menyampaikan apresiasi kepada organisasi penyelenggara NAFC 2024, ACFE Indonesia Chapter yang telah memilih Bandung kota sebagai tempat NAFC untuk kedua kalinya setelah sebelumnya pada tahun 2018.

Bey Triadi Machmudin juga mengungkapkan bahwa pemilihan pepatah Sunda "Sareundeuk Saigel Sabobot Sapihanean" sebagai bagian tema kegiatan sangat relevan dengan semangat "Jabar Menyala" yang diusung Pemerintah Provinsi Jabar. Dalam konteks ini, semangat penguatan nilai - nilai integritas, kebersamaan, dan gotong royong, yang telah menjadi kekuatan utama masyarakat Jabar, perlu terus dihidupkan - khususnya dalam konteks upaya memerangi risiko kecurangan yang berkembang cepat dan semakin kompleks.

Presiden ACFE Indonesia Chapter, Hery Subowo, dalam sambutannya juga berharap NAFC 2024 dapat menjadi momentum kolaborasi berbagai pihak untuk memperkuat strategi pemberantasan fraud yang efektif dan efisien. Sebagai extraordinary crime dan common enemy, penanganan fraud memerlukan extraordinary effort dalam bentuk sinergi semua pihak, baik unsur pemerintah, sektor swasta, akademisi maupun masyarakat secara luas.

Konferensi yang berlangsung dari tanggal 5 hingga 6 September 2024 ini membahas topik-topik penting berkaitan dengan anti-fraud, mulai dari perkembangan teknologi untuk mendeteksi fraud, investigasi forensik hingga penting membangun budaya integritas dan etika dalam organisasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top