Myanmar Tolak Laporan PBB Soal Genosida
Pada saat bersamaan juru bicara pemerintah Myanmar juga melontarkan kecaman pada media sosial Facebook yang telah memblokir akun sejumlah jenderal dan panglima militer Myanmar pada awal pekan ini. Zaw Htay menyatakan langkah Facebook itu telah mempersulit kerja pemerintahannya dalam mencapai rekonsiliasi nasional.
Langkah pemblokiran yang dilakukan Facebook untuk menanggapi laporan tim pencari fakta PBB yang menyebut media sosial itu lamban dalam merespons krisis kemanusiaan di Myanmar dan menyebut bahwa media sosial yang populer di Myanmar itu disebut-sebut telah dipergunakan untuk menyebarkan kebencian terhadap warga Rohingya.
Sebagian besar warga Myanmar mendukung aksi militer terhadap Rohingya. Mereka juga tak bersimpati atas penderitaan warga Rohingya yang selama bertahun-tahun tak diakui kewarganegaraan dan kebebasan, serta tak mendapatkan jaminan kesehatan dan pendidikan oleh pemerintah Myanmar.
Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, juga berulang kali membela militernya dengan menyebut aksi miiter tahun lalu adalah untuk memberantas pemberontakan kelompok militan Rohingya di Negara Bagian Rakhine yang telah menyerang pos polisi perbatasan pada 25 Agustus 2017 lalu.
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya