Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mutu Pendidikan Berdampak pada Perubahan Perilaku

Foto : mar'up

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia M Solehuddin, dalam Talk Show Inovasi Pendidikan, di Bandung, Rabu (20/10).

A   A   A   Pengaturan Font


BANDUNG - Pendidikan bermutu akan mampu memberi impactmaksimal terhadap perubahan perilaku yang diharapkan. Pembangunan pendidikan bermutu dan berkeadilan harus mampu mengakomodasi kualitas untuk masyarakat Indonesia. Demikian pandangan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), M Solehuddin, dalam Talk Show Inovasi Pendidikan, di Bandung, Selasa (20/10).

"Masyarakat harus mendapat yang seharusnya diperoleh sesuai dengan kebutuhannya secara proporsional agar tidak ada yang merasa termarginalkan," ujarnya. Dia menekankan, pemerintah harus hadir dalam memastikan mutu pendidikan berkualitas.

Solehuddin menilai, ada sejumlah kompetensi yang harus dimiliki untuk pendidikan bermutu. Kompetensi tersebut adalah generic competences.Di dalamnya ada literasi numerasi dasar. Applied competencies, technological vocational competency, higher order thinking skills(HOTS), serta kompetensi karakter.

Dia menuturkan, pembangunan pendidikan berkualitas harus dengan cara luar biasa. Ubah mindsetdan kultur kerja. "Kemudian, kita harus memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Berikutnya berkolaborasi, bekerja sama dengan siapa pun," katanya.

Khusus untuk perguruan tinggi, kata dia, perlu transformasi dari konsep administratif menjadi yang sifatnyacorporated. Perguruan tinggi harus bisa memanfaatkan aset negara secarahigh and best value use. "Terakhir, UPI selalu memberikan kontribusi terhadap pembangunan dalam bidang pendidikan," tandasnya.


Inovasi



Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril, menambahkan peningkatan mutu pendidikan tidak hanya mengirimkan program. Pastikan bahwa program tersebut terkirim dan diterima serta memberikan dampak kepada peserta didik.

"Diperlukan sebuah terobosan dan lompatan atauleapfroggingyang tidak harus linier, tetapi eksponensial. Merdeka belajar adalah sasaran utamanya," katanya.

Sedang Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi, menilai, profesionalisme dan inovasi merupakan isu global. Menurutnya, keinginan para guru untuk berubah sangat kuat. Namun tidak ada konsistensi kebijakan.

"Pendidikan bermutu lahir dari policy berkualitas. Bermutu dan berkeadilan harus hadir dalam konteks kebijakan yang memenuhi untuk mendekatkan kualitas," ucapnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top