Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Mustahil Gelar Pemilu Bebas di Bawah Junta

Foto : state.gov

Duta Besar AS untuk Keadilan Pidana Global, Beth Van Schaack

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Seorang diplomat Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/10) mengatakan bahwa pemilihan umum yang bebas di Myanmar yang diperintah junta saat ini mustahil untuk dilaksanakan. Pernyataan pejabat AS itu dilontarkan beberapa hari setelah kepala junta menggandakan rencana untuk mengadakan pemilihan umum baru yang didukung oleh sekutu dekatnya, Tiongkok.

Militer merebut kekuasaan pada tahun 2021 setelah membuat klaim kecurangan dalam pemilu yang tidak berdasar, dan sejak itu telah menangkap dan membunuh ribuan orang serta melarang partai politik dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat.

Dikatakan junta bahwa mereka akan mengadakan pemilu baru, kemungkinan pada tahun 2025, bahkan meskipun telah kehilangan wilayah di seluruh negeri akibat serangan dari kelompok pemberontak etnis dan Pasukan Pertahanan Rakyat yang dibentuk sejak kudeta.

"Saat ini mustahil untuk membayangkan penyelenggaraan pemilu yang bebas di Myanmar," ucap Duta Besar AS untuk Keadilan Pidana Global, Beth Van Schaack, mengatakan kepada wartawan.

"Setiap pemilu akan hanya menjadi pemilihan umum yang akan mengembalikan mereka (militer) ke kekuasaan," imbuh pejabat yang memberi nasihat kepada pemerintah AS mengenai tanggapan terhadap kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top