Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Musim Panas Ekstrem di Thailand, Seorang Politisi Meninggal Kena Heatstroke

Foto : ST/EPA-EFE

Suhu di distrik Bang Na Bangkok diperkirakan akan melonjak.

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Departemen Meteorologi Thailand memperkirakan Krabi akan menjadi daerah terpanas di Thailand pada hari Minggu (9/4), dengan indeks panas (humidex) diperkirakan mencapai 54,2 derajat Celcius.

Dilaporkan The Straits Times, di bawah Krabi ada distrik Bang Na di Bangkok, daerah terpanas kedua di Thailand, indeks panasnya diperkirakan melonjak hingga 50,2 derajat Celcius.

Tiga daerah terpanas lainnya di negara ini adalah Phetchabun (indeks panas 44,3 derajat C), Chonburi (indeks panas 43,2 derajat C), dan distrik Chok Chai di Nakhon Ratchasima (indeks panas 41,3 derajat C).

Indeks panas adalah seberapa panas sesuatu terasa bagi tubuh manusia, juga dikenal sebagai suhu semu dan ditentukan dengan menggabungkan kelembaban relatif, suhu udara, dan kecepatan angin.

Orang yang menghabiskan waktu di luar pada suhu antara 41 derajat C dan 54 derajat C berisiko mengalami kram otot dan sengatan panas, kata departemen meteorologi.

Departemen menggunakan klasifikasi empat tingkat untuk menilai indeks panas:

  • Tingkat pengawasan (Hijau): 27 derajat C hingga 32 derajat C;
  • Tingkat peringatan (Kuning): 32 derajat C hingga 41 derajat C;
  • Level berbahaya (Oranye): 41 derajat C hingga 54C derajat C;Dan
  • Level sangat berbahaya (Merah): Lebih dari 54 derajat C.

Bahaya sengatan panas selama musim panas Thailand ditandai awal bulan ini ketika politisi-taipan Chonsawat Asavahame (54) meninggal karena kondisi tersebut.

Heatstroke terjadi ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celcius.

"Bahkan tubuh tidak bisa berkeringat saat ini karena aliran darah ke kulit terhenti, sehingga terasa dingin dan lembap," kata BBC.

Gejala lain termasuk kebingungan, kelelahan, bicara cadel, kehilangan kesadaran dan kejang.

Tanpa bantuan tepat waktu, sengatan panas bisa berakibat fatal.Penderita harus diseka dengan kain basah yang dingin untuk mendinginkan tubuh mereka.Mereka juga harus minum banyak air untuk rehidrasi.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top