Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sumber Energi

Musim Panas 2023, Eropa Berpotensi Kekurangan Gas 30 Miliar Meter Kubik

Foto : Sumber: IEA - kj/ones
A   A   A   Pengaturan Font

"Dengan cuaca yang cukup cerah baru-baru ini dan harga gas yang lebih rendah, ada bahaya dari rasa berpuas diri yang terlihat dalam percakapan seputar pasokan gas Eropa, tetapi kita sama sekali belum keluar dari masalah," kata Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol.

Pakar energi terbarukan dari Universitas Brawijaya, Malang, Suprapto, mengatakan merujuk krisis energi yang tengah dirasakan, negara-negara Eropa memang harus lebih mempercepat upaya transisi menuju energi hijau. Sedangkan bagi negara-negara berkembang, perlu mengambil pelajaran dari kondisi ini dengan memperlambat langkah-langkah gasifikasi yang ada.

"Memang dengan kejadian ini mau tidak mau negara-negara di Eropa, harus mempercepat transisi menuju renewable energy. Karena memang nanti saat energi fosil semakin habis, arahnya semua ke sana. Kalau tidak mau terjebak krisis energi, Eropa atau negara-negara lain termasuk kita, harus mengerahkan seluruh sumber daya menuju energi yang lebih hijau, dan tersedia terus, seperti surya, panas bumi dan lainnya yang banyak kita miliki potensinya," kata Suprapto.

Anjuran IEA untuk mengurangi konsumsi gas di tengah krisis energi global, harus diikuti. Maka langkah-langkah gasifikasi yang sekarang mulai meluas, masuk ke rumah tangga perlu direm. Karena sekarang semakin dekat arahnya ke transisi. Tarik ulur kebijakan antara kementerian dan PLN dalam hal renewable energy juga harus segera diakhiri, mengacu pada ancaman krisis dengan mendahulukan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT)," pungkas Suprapto.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top