Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Musikus Profesional yang Sukses Memimpin Perusahaan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pada awal karier, Tony lebih fokus pada pekerjaan. Baru setelah mapan, penikmat wine ini kembali nge-band, menyanyi, dan memainkan alat musik. Tony diterima bekerja di Freeport. Dalam durasi 7 tahun, kariernya melesat sampai Vice President. Di mata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony memiliki kemampuan leadership yang sangat efektif. Dia mampu menggerakkan orang-orang dalam organisasi, tanpa menonjolkan diri.

Penghargaan demi penghargaan sebagai CEO terbaik yang diterima sepanjang 2016 merupakan apresiasi. Dia selalu menegaskan, keberadaannya di perusahaan harus memberi manfaat lebih bagi banyak pihak. Dia tidak mau menjadi CEO rata-rata (hlm 216).Tidaklah heran bila namanya masuk shortlisted beberapa headhunter terkemuka. Suami Shita ini sering menyampaikan pengalamannya mengelola dan memimpin perusahaan ibarat memimpin orkestra.

Seorang pemimpin orkestra tahu kapan pemain tertentu harus dominan dan lembut. Bagi Tony, memimpin lima manajer dalam perusahaan jauh lebih mudah dari membawahi 5 pemain band yang egonya cenderung sama-sama tinggi (hlm 189).

Tony bisa jadi satusatunya CEO yang masih nge-band dan dibayar secara profesional. Dengan cara itu, dia sebenarnya juga ingin menegaskan, musisi harus dihargai secara profesional. Menurut Tantowi Yahya, sukses dalam kehidupan profesional dan sebagai musisi bukti nyata, seorang seniman bisa dipercaya memimpin perusahaan.

Buku ini tidak sekadar mengungkap perjalanan hidup seorang Tony Wenas, tetapi juga memaparkan kiat- kiat seorang seniman pencipta musik yang berhasil memimpin perusahaan pertambangan dan kehutanan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top