Musibah Helikopter
Kita perlu menyebutkan ke delapan korban tewas yang ikut dalam pesawat nahas tersebut, yakni empat orang awak pesawat dari angkatan laut, yakni Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) II Solihin, Serka MPU Hari Harsono, dan Peltu LPU Budi Santoso. Mereka patut mendapat penghargaan yang tinggi atas dedikasi dan pengabdian yang luar biasa. Juga kepada keluarga korban yang ditinggalkan, terutama anak dan isteri.
Untuk penanganan pascamusibah, kita serahkan kepada Basarnas yang memang bergerak cepat untuk melakukan investigasi atas penyebab jatuhnya helikpter tersebut. Tim Basarnas dikabarkan sudah bergerak menuju Temanggung untuk melakukan investigasi.
Mengingat kotak hitam atau black box helikopter sudah ditemukan, kita berharap investigasi dan penyelidikan mendalam atas penyebab musibah bisa segara didapat dan diumumkan ke publik. Paling tidak ini menjadi pelajaran berharga bukan saja bagi Tim Basarnas, tetapi juga bagi masyarakat umum.
Dari musibah jatuhnya helikopter Basarnas ini sesungguhnya banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dan kemudian kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mislanya, bagaimana tugas Tim SAR sesungguhnya sangat berat dan kerap berhadapan dengan rintangan dan medan yang berbahaya.
Tetapi, karena panggilan jiwa dan tugas kemanusiaan, mereka melakukannya dengan sepenuh hati. Jiwa-jiwa penolong dan mengutamakan kepentingan kemanusiaan inilah yang perlu terus digaungkan kepada masyarakat.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya