Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Muncul di Ukraina, Aktor Laga Asal Amerika Ini Jadi Juru Bicara Rusia, Menentang Penggunaan HIMARS oleh Ukraina

Foto : TVZVEZDA via Airforcetimes

Tangkapan layar menunjukkan Steven Seagal saat mengunjungi di fasilitas penjara Ukraina yang menurutnya hancur akibat hantaman HIMARS.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dalam laporan sebelumnya, Presiden Vladimir Putin disebut telah menggunakan aktor Steven Seagal di antara pasukan Rusia lainnya. Dan saat informasi lama itu dirilis sebagai berita bohong, sebuah outlet Rusia mempublikasikan video pada Selasa (9/8) yang menunjukkan mantan aktor laga itu berdiri di antara reruntuhan penjara Olenivka di Ukraina timur, dimana serangan terbaru menewaskan belasan tahanan perang. Air Force Times melaporkan, Rabu (10/8).

Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas hancurnya penjara itu. Moskow menuduh pasukan Ukraina menggunakan artileri buatan AS - sistem artileri roket mobilitas tinggi atau HIMARS - untuk menghancurkan bangunan itu, menurut Washington Post.

Dalam video yang diunggah jaringan TV nasional milik pemerintah Rusia, TVZVEZDA, Seagal yang diidentifikasi sebagai perwakilan khusus Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia untuk Hubungan Kemanusiaan antara Rusia dan AS, tampak bertugas sebagai juru bicara untuk menentang penggunaan HIMARS oleh Ukraina.

"Jelas sekali seperti sebuah roket," kata Seagal melaporkan. "Jika Anda melihat api dan detail lainnya, tentu ini bukan bom. Apalagi fakta bahwa Rusia punya banyak artefak dari HIMARS. Di sini dimana HIMARS menghantam, 50 orang tewas, 70 lainnya terluka."

Menurut media Rusia itu, Seagal menambahkan sudut konspirasi dengan mengesankan HIMARS digunakan pasukan Ukraina karena Presiden Zelenskyy ingin membungkam "Nazi" yang ditahan di penjara itu.

"Menariknya adalah salah satu Nazi yang tewas adalah seorang Nazi yang baru mulai bicara banyak tentang Zelenskyy," kata Seagal, "dan bahwa Zelenskyy bertanggung jawab atas perintah penganiayaan dan kekejaman yang tidak hanya melanggar Konvensi Perang Jenewa, tapi juga kejahatan terhadap kemanusiaan."

Namun Washington Post mengindikasikan gambar-gambar dari serangan di penjara Olenivka itu tidak sesuai dengan HIMARS.

"Para ahli tidak dapat mengatakan apa yang menyebabkan kerusakan itu, tetapi mereka menunjuk kurangnya tanda-tanda pecahan peluru meriam dan lubang-lubang, dan hanya kerusakan minimal di dinding bagian dalam yang ada di gambar-gambar di bagian akhir," media itu melaporkan. "Malahan, ada tanda-tanda yang terlihat dari penembakan yang intensif, yang bertentangan dengan kerusakan yang diakibatkan oleh hulu ledak HIMARS."

TVZVEZDA melaporkan bahwa Seagal merupakan salah satu dari sejumlah wakil yang mengunjungi penjara itu.

"Perwakilan media dari Prancis, Italia, Jerman, Serbia, Nikaragua, Korea Utara menemukan bukti bahwa serangan itu dilakukan oleh militan Ukraina dan dari HIMARS, dan mereka juga melihat dengan mata kepala sendiri seluruh kerusakan di lokasi itu akibat penembakan yang barbar," media itu melaporkan.

Analis intelijen Oliver Alexander menitikberatkan pada kebenaran dari gambar-gambar Seagal dan mengindikasikan keotentikannya.

Gambaran penjara dari BBC muncul untuk mencocokkan elemen-elemen di sekitar Seagal saat ia memberikan pernyataan. Gambar yang sama juga dicocokkan dengan lokasi dimana sang aktor berada di bangku dengan artefak yang meledak, gambar yang diambil dua minggu setelah area tersebut difoto, kata Alexander di Twitter.

"Itu bukan yang saya harapkan bagaimana bukti senjata ini ditangani jika, pertama, Rusia percaya ini adalah bukti nyata, dan kedua, Rusia bermaksud mengizinkan investigator PBB ke lokasi," kata Alexander kepada Military Times.

Jurnal Odessa juga memverifikasi kunjungan itu.

Steven Seagal dikenal dengan sikap pro-Rusianya. Khususnya, saat ini menunjukkan dukungan penuh kepada rencana Purtin soal aneksasi Semenanjung Krimea. Pada 2016, sang actor memperoleh kewarganegaraan Rusia.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top