Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Muhammadiyah: Kitab Suci Agama Harus Dibumikan, Tidak Boleh Hanya di Tenggorokan dan Kepala Saja

Foto : Istimewa

Ilustrasi kantor pusat PP Muhammadiyah

A   A   A   Pengaturan Font

Tidak hanya sampai di situ, sampai sekarang setelah NKRI terbentuk, Muhammadiyah tetap berperan sebagai Penolong Kesengsaraan Umum. "Paham betul kita kalau itu adalah tugasnya Negara, maka Muhammadiyah ini sebenarnya memang mengganti Negara. Karena memang dulu Indonesia belum ada," tuturnya.

Di acara Gerakan Subuh Mengaji Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) Jawa Barat (Jabar) tersebut, Sularno mengaku bersyukur bahwa sejak 1912 Muhammadiyah tidak pernah absen menjadi Penolong Kesengsaraan Umum, dan membantu pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah sosial kemasyarakat di Indonesia.

Saat ini dalam menjalankan peran tersebut, Muhammadiyah dibantu oleh Majelis, Lembaga dan Ortom (MLO), salah satunya adalah MPS. Menjelaskan tentang program Pengasuhan Anak Berbasis Keluarga yang dilakukan oleh MPS, Sularno mengatakan bahwa program ini bukan hanya massif sebagai isu nasional, tapi juga internasional.

Program yang lebih dikenal dengan Foster Care ini, kata Sularno, tidak kemudian mengecilkan peran panti-panti asuhan Muhammadiyah yang telah dirintis sejak lama. Ia menjelaskan bahwa budaya Foster Care di Indonesia dengan yang berlaku secara umum didunia. Menurutnya, Foster Care ini bukan isu baru di Muhammadiyah, meski belum menjadi budaya.


Redaktur : Eko S
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top