Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Global I Nakes Terpapar Varian Baru B.1.617

Mudik Skala Kecil Juga Berpotensi Sebarkan Covid-19

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah jangan hanya membatasi atau melarang mudik berskala besar. Mudik berskala kecil pun harus dilarang. Sebab mobilitas warga, baik jarak jauh maupun dekat, sama-sama berpotensi menyebarkan virus korona dan menimbulkan klaster baru.

"Yang sebetulnya dimaksud ini adalah semua aktivitas dalan kaitan mudik, yang melibatkan pergerakan orang keluar dari zonanya. Meskipun dia dalam satu kota sebetulnya tetap berisiko (menularkan) apalagi ke luar daerahnya," ungkap ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman, Selasa (4/5).

Mudik berskala kecil adalah mobilitas masyarakat dalam satu wilayah atau antarkota yang saling berdekatan.

Dicky berharap pemerintah dapat menerapkan aturan pembatasan mobilitas sekaligus dengan memberikan edukasi agar pemahaman masyarakat meningkat. Ia mencontohkan mobilitas jarak dekat yang cukup berpotensi adalah perpindahan antara masyarakat dari kota yang ada di lingkar Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

"Seperti (masyarakat) di Bodetabek itu luar biasa berdekatan, nah ini harus disadari oleh pemerintah daerah maupun masyarakat," katanya.

Dicky meminta masyarakat untuk menahan mobilitas di hari Lebaran ini karena saat ini varian B.1.1.7 asal Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 asal India dan B.1.351 dari Afrika Selatan sudah ada di Indonesia.

Menurut Dicky, tiga varian ini memiliki daya penularan yang lebih tinggi, sehingga dapat menyebabkan kasus infeksi Covid-19 di masyarakat bertambah dengan cepat.

"Kondisi kita ini sudah sangat serius, karena varian baru lebih infeksius, lebih menular, potensi penularannya bisa sampai 70 persen dari pada varian sebelumnya. Kalau sudah lebih menular, berarti akan lebih banyak kasus infeksi baik yang ringan sampai yang parah," tutur dia.

Lakukan Penelusuran

Sementara itu, Juru Bicara untuk Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan satu warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar varian baru virus korona B.1.617 merupakan tenaga kesehatan (nakes).

"Kebetulan kasus ini pada nakes, yang banyak berhubungan dengan pasien-pasien juga merupakan WNA," kata Nadia, dalam konferensi pers, Selasa.

Nadia mengatakan pihaknya akan melakukan penelusuran terkait asal penularan B.1.617 terhadap tenaga kesehatan itu. Ia mengatakan, hingga saat ini belum dapat dipastikan apakah varian baru virus korona asal India tersebut berasal dari transmisi lokal atau imported case.

"Jadi ini yang kami cek kembali apakah betul murni transmisi lokal atau imported case sedang kita cek kembali," ujarnya.

Nadia mengatakan tenaga kesehatan tersebut sudah divaksinasi sehingga mengalami gejala ringan ketika terpapar B.1.617. "Walaupun beliau tertular B.1.617, gejala yang dirasakan ringan sehingga beliau hanya melakukan isolasi, begitu juga dengan suami dan anaknya tidak dirawat di rumah sakit," pungkasnya.

Adapun dua kasus Covid-19 akibat penularan virus varian mutasi B.1.617 dari India terdeteksi di DKI Jakarta. Satu pasien dari varian B.1.617 merupakan WNI dan sudah dinyatakan sembuh.

Sementara itu, pasien kedua yang terpapar varian B.1.617 merupakan warga negara asing (WNA) asal India. Saat ini, kondisi WNA tersebut stabil dan menjalani perawatan di RS Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Dr Sulianti Saroso. n jon/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top