Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi

Moodys Peringatkan Perbankan di Asean dan India

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Moodys Investors Service memperingatkan pelambatan ekonomi dan peningkatan risiko kredit bermasalah akibat dampak pandemi Covid-19 akan membebani kualitas aset dan capaian laba industri perbankan di Asean dan India.

"Di Asean dan India, penurunan kinerja perbankan pada 2020 sebagian besar menimpa bank-bank asal India menyusul penurunan peringkat utang pada Juni lalu," ungkap Eugene Tarzimanov, a Moodys Vice President and Senior Credit Officer, dalam keterangan tertulis kepada Koran Jakarta, Selasa (14/7). "Ini menunjukkan mayoritas perbankan di kawasan (Asean dan India) berada pada peringkat yang baik meskipun prospek negatif dari peringkat (utang) mereka terus meningkat," imbuhnya.

Moodys memperkirakan kualitas aset dan kemampuan mencetak laba tahun ini bakal memburuk dibandingkan pada 2019. Namun, perbankan di Singapura, Malaysia dan Filipina mempunyai kualitas aset terbaik dengan tingkat risiko kredit bermasalah (NPL) di bawah dua persen.

"Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dinilai akan mengurangi tekanan terhadap industri perbankan. Namun, kebijakan tersebut tak sepenuhnya mampu menghilangkan dampak negatifnya," jelas Eugee.

Meskipun menghadapi kondisi menantang, mayoritas perbankan akan meningkatkan permodalan mereka. Moodys memperkirakan likuiditas mereka akan tetap stabil pada 2020-2021. Eugene mencontohkan otoritas di India, Thailand dan Vietnam melarang pembagian dividen sehingga diharapkan bisa menambah modal di tengah kondisi yang menantang.

Moodys memperkirakan produk domestik bruto (PDB) sebagian besar negara Asean adan India akan terkontraksib pada 2020 dan akan memulih secara bertahap pada 2021. Pembukaan kembali aktivitas masyarakat menjadi kunci utama mendukung pemulihan. mad/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top