Momentum BPOM Perbaiki Sistem Jaminan Keamanan Mutu Obat
Kepala BPOM, Penny K. Lukito
Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak belum lama ini menggegerkan masyarakat dan dunia kesehatan. Pemerintah sendiri langsung gerak cepat dengan melakukan penelitian terkait penyebab peningkatan kasus Gagal Ginjal Akut (GGA) ini.
Kemungkinan besar, penyebab dari GGA ini bukan dari infeksi penyakit, tapi dari cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) pada obat paracetamol sirop dan cair. Menindaklanjuti kasus tersebut, pemerintah segera menghentikan penggunaan obat sirop dan cair. Pengujian dilakukan tidak hanya obat yang dikonsumsi pasien, tapi juga seluruh jenis obat tersebut.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga telah melakukan penelitian obat-obat tersebut. Total ada 100 lebih obat yang diteliti BPOM. Hasilnya terdapat tiga produsen yang memiliki konsentrasi cemaran tinggi EG dan DEG dalam produknya.
Meski begitu, proses penelitian masih terus dilakukan terutama mencari kausalitas antara obat dan kejadian GGA. Untuk mendalami lebih jauh kasus tersebut, M Ma'ruf dari Koran Jakarta mewawancarai Kepala BPOM, Penny K. Lukito dalam beberapa kesempatan. Berikut petikan wawancaranya.
Bisa dijelaskan langkah BPOM dalam menangani kasus GGA ini?
Pertama, kami memperhatikan WHO Alert pada tanggal 5 Oktober 2022 terkait adanya kasus GGA yang diduga disebabkan empat obat sirop di Gambia. Meski produk obatnya tidak ada di Indonesia, kami memperhatikan konsentrasi cemarannya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Redaktur Pelaksana
Komentar
()Muat lainnya