Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Momen Trump Selamat dari Penembakan Menjadi Bahan Kampanye di Media Sosial

Foto : Istimewa

Calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, memberi isyarat perlawanan saat dikelilingi oleh agen Dinas Rahasia AS saat meninggalkan panggung pada rapat umum kampanye, Sabtu, (13/4), di Butler, Pennsylvania.

A   A   A   Pengaturan Font

Ketika mantan Presiden Ronald Reagan tertembak di dada di Washington, DC, pada tahun 1981, ia berjalan dari limusinnya ke rumah sakit, sambil tersenyum kepada orang-orang yang melihatnya. Di dalam, saat ia sedang dipersiapkan untuk operasi, ia tampak ceria dan bercanda kepada negara Nancy Reagan, "Sayang, aku lupa menunduk."

Popularitas Reagan melonjak setelah percobaan pembunuhan hingga tingkat persetujuan sebesar 70 persen.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa persaingan antara Biden dan Trump berlangsung ketat dan dapat berakhir dengan beberapa suara di negara bagian yang menjadi penentu. Dorongan apa pun yang dapat diperoleh Trump untuk menggalang dukungan pendukungnya agar datang dan memilih dapat semakin menghambat kemampuan Biden untuk memenangkan pemilihan ulang.

Sekitar dua jam setelah penembakan, Trump mengunggah ucapan terima kasih kepada Secret Service dan penegak hukum di Truth Social. Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengonfirmasi bahwa korban tertembak di telinga kanannya.

"Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit," tulis Trump.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top