Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mojokerto Genjot Penurunan "Stunting" lewat Gerakan Minum TTD

Foto : ANTARA/HO-Pemkab Mojokerto

Gerakan minum tablet tambah darah untuk remaja putri di Kabupaten Mojokerto.

A   A   A   Pengaturan Font

MOJOKERTO - Pemerintah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur terus menggenjot upaya penurunan stunting salah satunya melalui gerakan mengajak remaja putri untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD).

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Mojokerto, Jumat mengatakan program minum TTD untuk mencegah anemia pada remaja putri.

"Salah satu penyebab wanita bisa kekurangan darah atau anemia adalah menstruasi," katanya saat menghadiri gerakan konsumsi TTD di di SMK Negeri 1 Dlanggu, Mojokerto.

Selain mengkampanyekan minum TTD, pihaknya menjelaskan manfaat mengkonsumsi TTD secara rutin bagi remaja putri di antaranya yakni menggantikan sel darah merah perempuan yang dikeluarkan setiap bulannya atau menstruasi.

Selain itu, Ikfina menyebut, remaja putri yang mengalami anemia atau kekurangan darah bisa menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi.

"Seorang perempuan tidak boleh sampai anemia atau kekurangan darah. Karena sel darah merah ini merupakan salah satu alat transportasi dalam tubuh yang berfungsi untuk mendistribusikan sari makanan, oksigen secara merata ke dalam tubuh," ujarnya.

Ia mengimbau kepada remaja putri senantiasa mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, karena menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. Menurutnya, kebutuhan zat besi pada tubuh ini sebesar 15 mg setiap harinya.

"Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela, kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian kuning telur. Karena faktanya 30 persen atau sepertiga remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah," ujarnya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top