Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
WAWANCARA

Mohamad Wahid Supriyadi

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP
A   A   A   Pengaturan Font

Jadi, ada kesepakatan untuk meningkatkan hubungan, karena ada mekanisme hubungan yang rutin. Mungkin pertemuan menteri terkait, jadi akan lebih mendekatkan. Selain itu, kita juga bisa saling mengunjungi antar delegasi parlemen dan lembaga-lembaga pemerintahan lainnya. Strategic partnership juga akan memperkuat perdagangan dan investasi.

Jadi, ada peluang investasi dari Russia?

Iya, interest-nya banyak sekali, untuk investasi di Indonesia itu cukup besar. Namun, ini kan negara yang relatif baru dalam hal investasi, pengalaman mereka belum banyak, kadang-kadang mereka belum paham mengenai desentralisasi di Indonesia, termasuk negatifnya sering "dipalakin" ketika mengurus perizinan. Artinya, pemerintah Indonesia harus menjelaskan detail izin dan birokrasi mereka.

Lalu, ada anggapan kalau Russia itu komunis, apakah itu bisa menjadi hambatan?

Orang Indonesia menganggap Russia terusan dari Uni Soviet, komunis. Partai penguasa di Russia bukan Partai Komunis. Partai Komunis hanya menjadi oposisi dan suaranya kecil hanya 11 persen. Ideologi negara mereka sekarang demokrasi, karena ada pemilihan umum langsung. Pemerintah juga harus berusaha menjelaskan ke masyarakat Indonesia untuk menghilangkan stigma komunis terhadap Russia. Ini diperlukan karena Russia saat ini negara demokrasi dan memiliki peluang investasi yang cukup besar di Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top