Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Moeldoko Sesalkan Adanya Tindakan Kekerasan Terhadap Warga Disabilitas di Papua

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyesalkan dan mengecam tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh dua orang Polisi Militer TNI Angkatan Udara (AU) di Bandara J Dimara Merauke, Papua.

Dalam video yang viral, terlihat dua orang oknum TNI tersebut memiting dan menjatuhkan pria itu ke tanah. Lalu, salah seorang anggota lainnya menginjak kepala seorang warga. Insiden penganiayaan ini viral di media sosial pada Selasa, 27 Juli 2021.

"Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan penyesalan mendalam dan mengecam tindak kekerasan tersebut. KSP menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh kedua aparat tersebut sangat eksesif, di luar standar dan prosedur yang berlaku," kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Senin, 28 Juli 2021.

Moeldoko mengapresiasi dan sangat menghargai respons cepat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dengan menahan pelaku agar diproses sesuai hukum yang berlaku.

Moeldoko juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk mendukung dan mempercayakan proses penegakan hukum serta mengawasi proses tersebut.

"KSP akan memastikan bahwa pelaku diproses secara hukum yang transparan dan akuntabel, serta memastikan korban mendapat perlindungan serta pemulihan," ujar Moeldoko.

Moeldoko menyampaikan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, untuk semua lapisan masyarakat, terutama penegak hukum harus memiliki perspektif HAM, menekankan pendekatan humanis dan dialogis, utamanya terhadap penyandang disabilitas.

Hal ini sesuai dengan UU nomor 39 tahun 1999 tentang HAM, Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2020 tentang Akomodasi Yang Layak Bagi Penyandang Disabilitas Dalam Proses Peradilan.

"KSP mengajak semua pihak untuk berupaya memastikan agar kejadian tersebut tidak berulang, baik di Papua maupun di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata dia.

Sebelumnya, dalam video berdurasi 1 menit 21 detik 2 bermula dari adanya keributan di Jalan Raya Mandala, Merauke. Korban tengah terlibat dalam perseteruan dengan pria lainnya di video itu.

Berdasarkan informasi awal dari pihak TNI, terdapat seorang warga yang mengajak berkelahi warga lainnya ini diduga sedang mabuk. Kemudian dua orang oknum anggota TNI AU menghampiri kerumunan tersebut dan berusaha melerai pertengkaran yang terjadi.

Alih-alih melerai pertengkaran, kedua oknum anggota TNI AU tersebut terlihat arogan kepada seorang warga dengan memiting tangan, serta menginjak kepala korban dan mendorong keluar dari warung ke pinggir jalan.

Korban hanya terdengar mengerang tanpa melakukan perlawanan. Menurut aktivis HAM Papua, Theo Hesegem, korban merupakan penyandang difabel.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan akan tindak tegas dua personelnya yang melakukan kekerasan terhadap warga Papua di Merauke.

"Kami akan mengevaluasi seluruh anggota kami dan juga akan menindak secara tegas terhadap pelaku yang berbuat kesalahan," kata Fadjar dalam keterangan video yang diunggah akun Twitter resmi @_TNIAU, Selasa, 27 Juli 2021.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Aris N

Komentar

Komentar
()

Top