Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perusahaan

MNC Genjot Pendapatan Bisnis Digital

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) akan terus melakukan transformasi digital secara jangka panjang. Sejalan dengan itu, Perseroan menargetkan pendapatan selama lima tahun sebesar 40 persen dari digital dan konten.

Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, mengatakan pendapatan dari bisnis digital dan konten dalam kurun waktu lima tahun ke depan akan tumbuh 40 persen dan konvensional 60 persen. Selama ini kontribusi pendapatan dari bisnis konvensional 100 persen, namun kini pendapatan dari digital dan konten akan berkontribusi menjadi 40 persen.

"MNC sudah bertransformasi dari bisnis konvensional menjadi digital. Jadi 40 persen dan 60 persen untuk digital dan konvensional," ungkapnya di Jakarta, Senin (24/6). Hary pun telah melakukan roadshow ke Amerika Serikat untuk memperkenalkan tranformasi ini, karena selama ini masih banyak yang menilai perusahaan memiliki bisnis yang bersifat konvensional.

"Saya perlu menggarisbawahi bahwa tidak perlu adanya investasi tambahan untuk belanja modal (capital expendicture/ capex), karena seluruh produksi dilakukan secara inhouse. Hanya saja yang perlu ditingkatkan adalah modal kerja (working capital)," ucap dia.

Chief Finance Officer MNC, Ruby Panjaitan, menjelaskan Perseroan sedang menata ulang semua prioritasnya. Pertama, Perseroan tengah berupaya untuk menurunkan porsi utang sekitar 500-600 miliar rupiah. Dengan turunnya posisi utang Perseroan maka rasio utang terhadap ekuitas akan lebih bagus lagi.

Kedua, Perseroan juga akan meningkatkan modal kerja tahun ini menjadi sekitar 800 miliar rupiah untuk menambah jam produksi Perseroan. Ketiga, pemeliharaan (maintenance) rutin, sehingga tidak mengalokasikan belanja modal. "Selain percepatan utang, kami juga akan meningkatkan jam produksi, sementara untuk maintenance rutin kita alokasikan seperti sebelumnya sekitar 40 juta dollar AS atau sekitar 600 miliar rupiah," jelasnya.

Perseroan akan membagikan dividen untuk tahun buku 2018 sebesar 15 rupiah per saham. Dividen yang dibagikan tersebut mencerminkan sekitar 214 miliar rupiah atau naik dibandingkan tahun lalu sebesar 209 miliar rupiah. "Walaupun payout ratio dividen relatif sama sekitar 14 persen," imbuh Ruby.

Hary menambahkan semula Perseroan ingin membagikan dividen lebih besar namun lantaran ingin mempercepat penurunan porsi utang sehingga tidak perlu menunggu sampai 2022, maka niat tersebut diurungkan. Sementara penambahan modal kerja itu disebabkan oleh produksi inhouse yang meningkat banyak.

Hingga kuartal I-2019, pendapatan Perseroan naik 18 persen menjadi 1,88 triliun rupiah. Kontribusi pendapatan dari iklan naik 15 persen menjadi 1,76 triliun rupiah, dibandingkan periode sama tahun 2018 sebesar 1,54 triliun rupiah.

Pendapatan iklan disumbang dari digital yang melonjak tajam 330 persen menjadi 159,37 miliar rupiah, dibandingkan periode sama tahun 2018 sebesar 37,08 miliar rupiah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top