Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Misil Balistik Korut Meledak Sesaat Setelah Peluncuran

Foto : AFP/Jung Yeon-je

Uji Coba Misil Warga Korsel menyaksikan berita yang mengabarkan kegagalan uji coba peluncuran misil Korut di sebuah stasiun kereta di Seoul pada Rabu (16/3). Sesaat setelah diluncurkan, misil Korut itu meledak setelah gagal mencapai ketinggian tertentu.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) dilaporkan telah melakukan uji coba misil balistik yang diduga jenis misil balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) tipe baru pada Rabu (16/3) pagi hari, namun uji coba itu gagal sesaat setelah diluncurkan.

Diketahui bahwa misil tersebut meledak di udara pada ketinggian kurang dari 20 kilometer setelah diluncurkan.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan (Korsel) mengkonfirmasi bahwa Korut telah menembakkan proyektil yang dianggap misil balistik dari wilayah Sunan, Pyongyang, pada Rabu sekitar pukul 09.00 dan juga meyakini uji coba misil itu akhirnya gagal untuk mencapai ketinggian tertentu.

"JCS telah mengamati indikasi uji coba peluncuran misil Korut sejak Rabu pagi dan akan meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi kemungkinan uji coba lebih lanjut," demikian pernyataan JCS.

Peluncuran proyektil tersebut terjadi di tengah otoritas militer Korsel dan Amerika Serikat (AS) terus memantau dengan cermat pergerakan misil dari Korut. Saat ini Korsel dan AS tengah menganalisis apakah kegagalan itu dipicu oleh ledakan atau kecelakaan, berdasarkan karakteristik momen penerbangan awal proyektil itu dengan menggunakan aset informasi kedua negara.

"Hingga saat ini, telah diyakini bahwa sejak tahap awal, misil tersebut telah gagal untuk mencapai ketinggian tertentu," ungkap seorang pejabat JCS.

Korut telah menguji coba kemampuan sistem ICBM baru dari lapangan terbang Sunan tersebut sebanyak dua kali, yakni 27 Februari dan 5 Maret. Peluncuran ini merupakan peluncuran kesepuluh dalam tahun ini dan terjadi hanya 11 hari setelah uji coba teknologi ICBM baru terakhir pada 5 Maret lalu.

Pyongyang mengklaim bahwa uji coba tersebut bertujuan untuk mengembangkan satelit pengintai. Meski demikian, Korsel dan AS telah menyimpulkan bahwa kedua peluncuran tersebut sebenarnya adalah uji coba kemampuan sistem ICBM jarak penuh.

Kecaman AS

Sementara itu pada Rabu waktu setempat, Komando Indo-Pasifik AS secara resmi memprotes Korut yang kembali meluncurkan misil balistik.

Dalam sebuah pernyataan, Komando Indo-Pasifik mengatakan bahwa pihaknya telah mengkonfirmasi penembakan misil balistik oleh Korut dan tengah melakukan pembicaraan yang erat dengan sekutu regional, termasuk Korsel dan Jepang.

Ditambahkan pula bahwa Washington DC turut mengecam tindakan Korut yang memicu tambahan ketidakpastian situasi dan mendesak Pyongyang menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut.

Sebelumnya pada Selasa (15/03), AS selesai menggelar latihan pertempuran udara berbasis kapal induk bertenaga nuklir di wilayah Laut Kuning, dengan sekaligus mengerahkan sejumlah pesawat tempur pengintai.

Latihan ini sendiri digelar setelah ada indikasi Korut bersiap untuk meluncurkan misil balistik antarbenua. Aktivitas ini tampaknya merupakan sebuah peringatan dan tekanan ke arah Korut maupun Tiongkok karena AS perlahan menunjukkan aktivitas militer besar-besaran secara menyeluruh.

Ditambahkan pula bahwa peluncuran ICBM oleh Korut merupakan satu lagi pelanggaran yang serampangan dari resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.KBS/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top