Misi Pesawat Luar Angkasa Berawak Boeing Starliner Ditunda hingga 17 Mei
Roket United Launch Alliance Atlas 5 yang membawa kapsul awak Boeing Starliner berdiri di atas landasan 41 di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida.
Foto: CBS NEWS/UNITED LAUNCH ALLIANCEWASHINGTON - Peluncuran berawak pertama pesawat luar angkasa Boeing Starliner ke Stasiun Luar Angkasa Internasional diundur hingga 17 Mei setelah para insinyur mengatakan katup roket yang rusak perlu diganti untuk misi berisiko tinggi tersebut, kata NASA pada Selasa (7/5).
Uji coba tersebut mengalami penundaan selama bertahun-tahun dan dilakukan pada saat yang penuh tantangan bagi Boeing, karena krisis keselamatan melanda unit penerbangan komersial raksasa kedirgantaraan yang telah berusia seabad itu.
Astronot Butch Wilmore dan Suni Williams sedang duduk di kursi mereka untuk bersiap lepas landas pada Senin (6/5) malam ketika seruan untuk "scrub" datang.
Tim darat mendengar dengungan dari katup yang mengatur tekanan oksigen cair pada roket Atlas V yang dimaksudkan untuk mendorong Starliner ke orbit.
United Launch Alliance, perusahaan patungan Boeing-Lockheed Martin yang bertanggung jawab atas roket tersebut, awalnya mengatakan peluncuran akan ditunda hingga setidaknya 10 Mei.
Namun analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa katup tersebut mengalami terlalu banyak keausan dan memerlukan penggantian. Roket tersebut akan dikembalikan ke hanggarnya untuk diperbaiki.
"Uji Penerbangan Awak Boeing NASA sekarang ditargetkan untuk diluncurkan tidak lebih awal dari pukul 18.16 EDT pada hari Jumat, 17 Mei," kata badan antariksa AS dalam sebuah posting blog.
Wilmore dan Williams akan tetap dikarantina di ruang kru di NASA Kennedy Space Center, bunyi postingan tersebut.
NASA mengandalkan kesuksesan Starliner karena mereka mengharapkan kendaraan komersial kedua akan membawa awak ke pos orbit.
SpaceX milik Elon Musk mencapai prestasi tersebut dengan kapsul Dragon-nya pada tahun 2020, mengakhiri ketergantungan selama hampir satu dekade pada roket Russia setelah berakhirnya program Pesawat Ulang-alik.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- 6 Obat Herbal untuk Menurunkan Asam Lambung
- 5 Cara Ampuh Atasi Sakit Punggung dengan Obat Herbal yang Terbukti Efektif
- Tingkatkan Daya Saing, Kemenperin Perkuat Kolaborasi Hulu-Hilir Kakao
- Dihadapan Lulusan Poltekpel Banten, Ini Pesan Kepala BPSDMP
- Trump Umumkan Badan Pengumpul Pendapatan Luar Negeri