Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Minyak Goreng, Masih Tetap "Langka" dan Mahal

Foto : ANTARA/Adeng Bustomi

Pekerja menggoreng sale pisang di Cijengjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (5/1). Pelaku usaha makanan tradisional tersebut mengeluhkan naiknya harga minyak goreng.

A   A   A   Pengaturan Font

Masyarakat masih merasakan dampak dari mahalnya minyak goreng. Ironisnya, selain harga melambung, barangnya pun susah untuk didapatkan.

Intervensi pemerintah sangat dibutuhkan untuk menstabilkan harga pangan yang melonjak melebihi harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan penjualan (HAP) yang ditetapkan, salah satunya harga minyak goreng. Kondisi seperti ini menjadi ironi yang terjadi setiap tahun dan masyarakatlah yang paling besar terkena dampaknya.

Perlu intervensi karena harga minyak goreng sudah melambung tinggi sejak awal November tahun lalu. Sampai saat ini, selain harga yang melambung, barangnya pun sudah didapatkan atau langka.

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya menyampaikan bahwa pemerintah mengambil kebijakan untuk menyediakan minyak goreng bagi masyarakat dengan harga 14 ribu rupiah per liter sebagai langkah intervensi stabilisasi harga di pasaran.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, harga minyak goreng kemasan sederhana rata-rata secara nasional berada di kisaran 20 ribu rupiah.

Berdasarkan penelusuran Koran Jakarta, kelangkaan minyak goreng terjadi di sejumlah pasar Jakarta. Salah satunya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Di Pasar Kramat Jati, stok minyak goreng sudah menipis, bahkan kelangkaan mulai terjadi. Hal ini membuat para pedagang sembako mulai menjerit karena sudah susah untuk mendapatkan minyak goreng.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top